REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Sebuah masjid baru di Tokyo telah dibangun oleh Asosiasi Muslim Jepang. Masjid yang terletak di Higashi-Gotanda Distrik Shinagawa Ward membuka pusat pertukaran budaya Islam.
Dilansir dari Asahi, Kamis (15/9) Asosiasi Muslim Jepang mempersilahkan warga Jepang untuk datang ke masjid barunya untuk belajar agama Islam ataupun sekadar mengenal budaya dan bahasa arab dari muslim.
"Saya berharap pusat pertukaran budaya ini dapat menjadi tempat bertemunya Muslim dan non-Muslim untuk memperkecil kerenggangan diantara mereka," ujar Presiden Asosiasi Muslim Jepang Kimiaki Tokumasu (73 tahun).
Asosiasi Muslim Jepang telah berdiri sejak 1952, merupakan organisasi Muslim terbesar di Jepang. Saat ini anggotanya mencapai 500 orang.
Memiliki masjid, merupakan impian mereka. Sebelumnya mereka hanya menggunakan ruangan kecil untuk shalat berjamaah di sebuah apartemen di Yoyogi, Distrik Tokyo Shibuya. Saking kecilnya, sulit sekali jika pengunjung ingin mencarinya.
Sejak 2003 mereka mulai melakukan penggalangan dana dan akhirnya mereka mampu membeli bangunan berlantai tiga seharga 2,3 juta dollar AS. Dana tersebut tidak hanya didapat dari Muslim di Jepang tetapi juga seumbangan dari Saudi, Turki, Uni Emirat Arab da negara lain.
Ruang shalat terdapat di lantai tiga dengan interior yang dirancang oleh arsitek Turki. Dinding berlapis emas dan dekorasi bergaya arab.
Untuk memberikan pemahaman mengenai Islam bagi Muslim maupun non Muslim, pusat studi ini terbuka untuk semua orang apapun agamanya. Anggota asosiasi akan secara bergiliran memberikan khutban dalam bahasa Jepang.
Mulai Oktober, mereka menawarkan kursus bahasa Arab dan Indonesia serta kuliah gratis tentang Islam. "Dalam waktu dekat, Jepang harus dapat menjalin hubungan dengan negara Muslim. Pemahaman diantara keduanya sangat dibutuhkan," jelas dia.