REPUBLIKA.CO.ID, BATU -- Tujuh ekor lutung jawa (Trachipitecus auratus) yang berada di Javan Langur Centre, Batu akan dilepasliarkan akhir bulan ini. Hewan-hewan ini merupakan hasil penertiban Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur dan penyerahan langsung dari masyarakat.
Tujuh lutung tersebut akan dilepasliarkan di hutan konservasi dekat Pantai Kondang Merak, Kabupaten Malang. Kawasan itu dinilai sesuai dengan habitat lutung jawa yang hidup di hutan hujan tropis. //Project Manager// JLC Iwan Kurniawan menjelaskan, ketujuh lutung sudah berada di pusat rehabilitasi selama lima hingga 12 bulan.
Selama berada di JLC, hewan yang masuk kategori rentan (vulnerable) ini sudah melewati tahap pemeriksaan dan karantina. "Mereka sudah dinyatakan bebas penyakit menular seperti TBC, hepatitis B, dan herpes," kata Iwan saat ditemui, Jumat (16/9) di Batu.
Hari ini, ketujuh primata tersebut menjalani cek kesehatan terakhir sebelum nantinya dilepaskan lagi ke alam bebas. Cek kesehatan tahap akhir kali ini meliputi pemeriksaan TBC dan pemeriksaan kultur bakteri.
Tujuh lutung dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama terdiri atas lutung Eman, Desi, Cici, dan Mimi. Kelompok lutung yang rata-rata berusia 3,5 tahun itu merupakan sitaan dari BKSDA Surabaya.
Sedangkan kelompok kedua adalah lutung berusia belasan tahun terdiri atas lutung Gimo, Luna, dan Ulfa. "Kelompok Gimo diperoleh dari warga yang menyerahkan langsung," jelas Iwan.