REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG -- Harga singkong untuk kebutuhan pabrik tapioka di lampung anjlok hingga 50 persen di kisaran harga Rp 600 hingga Rp 750 per kilogram. Padahal sebelum Idul Adha harganya berkisar Rp 1.200 hingga Rp 1.500 per kilogram.
Hal ini tentunya membuat petani singkong di sentra produksi singkong Lampung mengeluh, seperti di sentra tanaman singkong Kabupaten Lampung Tengah, Mesuji, dan Lampung Timur.
Menurut Suryadi, petani singkong di Gunugsugih, Lampung Tengah, anjloknya harga singkong di tingkat pabrik terjadi pada akhir Agustus lalu hingga setelah hari raya Idul Adha. Penyebabnya adalah peredaran singkong impor.
“Penyebabnya banyak singkong impor dari Vietnam sekarang,” katanya, Jumat (16/9).
Beredarnya singkong impor membuat hasil panen singkong petani tak dilirik pabrik tapioka karena harganya bersaing. Petani berharap pemerintah meninjau lagi singkong impor dari Vietnam karena dapat mematikan usaha petani yang setia memasok bahan baku singkong untuk pabrik tapioka di Lampung.
Bupati Lampung Tengah, Mustafa akan menyampaikan hal ini kepada Menteri Perdagangan yang akan berkunjung ke Lampung. Sebelumnya bupati juga meninjau langsung pabrik tapioka untuk memastikan keluhan petani terkait anjloknya harga singkong saat ini.