REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Sikap pria yang terlalu percaya diri dengan kemampuan mereka dan menyepelekan kondisi perairan ketika mabuk berkontribusi membuat tingkat kematian pria berusia 25-34 tahun yang tewas tenggelam selama satu dekade terakhir mencapai tingkat tertinggi di Australia.
Laporan Kasus Tenggelam yang disusun oleh Organisasi Royal Life Saving National menyatakan sebanyak 280 orang tewas tenggelam selama periode 2015-2016. Jumlah ini meningkat lima persen dari data setahun sebelumnya. Seperlima dari total kematian ini terjadi pada warga berusia 25-34 tahun dan dari jumlah itu diketahui 83 persen korban adalah laki-laki.
Ketua Masyarakat Royal Life Saving, Justin Scarr mengatakan alkohol menjadi faktor yang berkontribusi pada temuan ini.
"Pria sering kali terlalu berlebihan memperhitungkan kemampuan berenang mereka dan disekitar perairan mereka juga kerap menyepelekan hal-hal seperti arus air, ombak dan mereka mengambil risiko yang tidak perlu dan sering menceburkan diri secara berkelompok, kelompok-kelompok kecil dan mereka banyak mengonsumsi alkohol," katanya.
Laporan ini menemukan penurunan yang signifikan kasus tenggelam yang terjadi pada kelompok anak di bawah usia lima tahun, dengan hanya tercatat ada 21 kematian, yang berati menurun 30 persen dari angka rata-rata dalam 10 tahun terakhir.
"Biasanya, sebagian besar kasus tenggelam terjadi di kolam renang yang ada di halaman belakang rumah warga dan kami melihat terjadinya penurunan yang signifikan dalam kasus seperti ini. Dan ini benar-benar memperkuat pentingnya pemerintah negara bagian dan teritori mendukung undang-undang kewajiban memagari kolam renang dan juga mendorong pemerintah daerah untuk memeriksa kolam renang di halaman belakang," kata Scarr.
Sementara kelompok warga berusia di atas 65 tahun menyumbang jumlah kematian tertinggi selama satu tahun terakhir dengan catatan 58 kasus tenggelam – meningkat sembilan persen dari angka rata-rata kasus selama 10 tahun terakhir, data yang menurut Scarr sangat mengejutkan untuk kebanyakan orang Australia.
"Orang-orang menceburkan dirinya dalam masalah diberbagai lokasi air dan pesan penting di sini adalah untuk mengetahui kemampuan Anda, juga memahami dampak dari obat dan penyakit lainnya yang mungkin Anda miliki dan tempat terbaik sekaligus teraman bagi seseorang yang telah berusia lebih dari 65 tahun adalah dengan mengunjungi pusat akuatik lokal, " katanya.
New South Wales tercatat menjadi negara bagian dengan jumlah kasus tenggelam tertinggi di Australia dengan dengan 96 insiden, namun demikian Northern Territory menempati urutan tertinggi untuk tingkat kematian akibat insiden tenggelam di perairan dengan 3,88 per 100 ribu penduduk.
Scarr mengatakan faktor musim juga memainkan peran dalam angka-angka ini.
"Selama musim hujan kita melihat ada peningkatan jumlah air di perairan kita, juga warga NT sangat mencintai kegiatan berperahu dan memancing sehingga kita melihat berbagai peristiwa tenggelam yang terjadi pada umumnya melibatkan alkohol dan orang-orang mengambil risiko yang tidak perlu di atas kapal," katanya.
"Tentu saja setiap warga NT harus memiliki keterampilan berenang dan bertahan hidup dan sangat penting program kelangsungan hidup ketika berenang perlu dilakukan di sekolah-sekolah dan disampaikan di seluruh wilayah itu."
NT juga tercatat memiliki peningkatan tertinggi dalam kasus kematian akibat tenggelam sejak tahun lalu, dari hanya 4 kasus kematian melonjak menjadi 14 kasus. Jumlah kematian di kawasan perairan seperti sungai, danau dan bendungan menurun 26 persen di Australia kecuali untuk di Northern Territory, yang mencatat ada kenaikan terhadap rata-rata 10 tahun.
Laporan ini juga menemukan 89 kasus, orang yang diketahui sebagai pelancong di daerah dimana mereka tenggelam dan 25 orang tahun ini yang tenggelan tercatat adalah wisatawan luar negeri dimana 44 persen dari jumlah itu berasal dari negara-negara Asia.