Sabtu 17 Sep 2016 16:32 WIB

PLN Wilayah Suluttenggo Tanda Tangani Jual Beli Listrik Tenaga Air

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Dwi Murdaningsih
PLTA (ilustrasi)
Foto: Antara
PLTA (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- PT PLN Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo (Suluttenggo) meningkatkan pemanfaatan energi baru terbarukan di daerah tersebut. Peningkatan energi baru terbarukan untuk listrik, ditandai penandatanganan perjanjian jual beli tenaga listrik atau power purchase agreement(PPA) pembangkit tenaga minihidro di Sulawesi Tengah antara PLN dengan pihak swasta.

Penandatanganan perjanjian jual beli tenaga listrik bersumber daya tenaga air dilakukan oleh PLN dengan pihak swasta atau Independent Power Producer (IPP) ini adalah untuk Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM), yaitu PLTM Tomata berkapasitas 10 MW dan PLTM Koro Kabalo dengan kapasitas 2,2 MW.

"Kedua pembangkit ini berada di propinsi Sulawesi Tengah," kata Manager PLN Wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo (PLN Suluttenggo), Baringin Nababan, Jumat (16/9).

Penandatanganan PPA untuk 2 PLTM IPP di Sulawesi Tengah ini, kata Nababan, masing-masing dengan Direktur Utama PT Buminata Energi Perkasa, Pontjo Juni Atmo, sebagai pihak yang akan membangun PLTM Tomata dan Direktur PT Tinusa Energy, Omar Tourik, sebagai pihak yang akan membangun PLTM Koro Kabalo.

Direktur Bisnis PLN Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara, Machnizon Masri mengapresiasi dan menyambut baik terlaksananya penandatanganan PPA untuk 2 PLTM IPP di Sulawesi Tengah, karena listrik yang nantinya akan dihasilkan adalah dengan memanfaatkan potensi energi baru terbarukan, yaitu air.

"Pemanfaatan energi baru terbarukan, berupa potensi sumber daya air yang banyak tersedia di daerah Sulawesi Tengah untuk keperluan energi pembangkit listrik seperti melalui rencana pembangunan PLTM Tomata dan PLTM Koro Kabalo, akan terus kita lakukan," ujar Direktur Bisnis PLN Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara, Machnizon Masri.

Direktur Utama PT Buminata Energi Perkasa Pontjo Juni Atmo, sebagai pihak yang akan membangun PLTM Tomata menyatakan komitmen dan kesiapannya dalam membangun pembangkit yang berlokasi di desa Tomata, kecamatan Mori Atas, kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah.

"Tentunya perusahaan kami memiliki komitmen yang sama dengan PLN, yaitu bagaimana dapat menyelesaikan pembangunan PLTM Tomata yang memanfaatkan potensi debit air di sungai Laadi yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Laadi sesuai jadwal, dimana jika tidak menemui kendala diperkirakan dapat beroperasi di Juni 2020," sebut Direktur Utama PT Buminata Energi Perkasa Pontjo Juni Atmo.

PLN akan membeli listrik yang nantinya dihasilkan oleh PLTM Tomata dan PLTM Koro Kabalo dengan harga Rp 1.320,-/kWh. Listrik dari kedua PLTM ini akan disalurkan kepada pelanggan melalui jaringan distribusi tegangan menengah 20 kV Sulawesi Tengah. Biaya pokok produksi listrik (BPP) di Palu saat ini adalah Rp1.610,-/kWh. Jika beroperasi secara optimal, PLTM Tomata dan PLTM Koro Kabalo dalam 1 tahun dapat menghasilkan listrik 86,89 GWH.

Potensi penghematan yang bisa didapatkan dari beroperasinya kedua PLTM ini nantinya adalah Rp 25,7 miliar per tahun. Jumlah pelanggan PLN Area Palu hingga Agustus 2016 adalah 328.374 pelanggan, dimana 306.257 pelanggan atau 93,26 persen adalah pelanggan golongan rumah tangga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement