Sabtu 17 Sep 2016 20:25 WIB

Tagana Psikososial Dibentuk untuk Korban Bencana

Memeluk anak korban bencana membantu mereka menghilangkan trauma sekaligus memberi kekuatan untuk bertahan.
Foto: Anis Efizudin/Antara
Memeluk anak korban bencana membantu mereka menghilangkan trauma sekaligus memberi kekuatan untuk bertahan.

REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Kementerian Sosial (Kemensos) membentuk Taruna Siaga Bencana (Tagana) Psikososial yang khusus akan memberikan terapi psikososial kepada korban bencana.

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat memimpin Apel Nasional Tagana di Pantai Lamaru Balikpapan Kalimantan Timur, Sabtu (17/9), mengatakan Tagana harus terus memberikan kontribusinya dalam penanganan bencana.

Tagana sebagai relawan yang terlatih harus berada di lokasi satu jam setelah bencana. Tagana psikososial memberikan penanganan dan terapi psikososial kepada korban. Tagana Psikososial merupakan relawan yang berlatar belakang sebagai konselor tapi tergabung dalam Tagana.

Mensos mengatakan secara bertahap jumlah Tagana akan berkembang menjadi 150.000 orang relawan dari saat ini yang berjumlah 29.000-an.

"Data BNPB, ada 323 Kabupaten kota yang berpotensi tinggi atau rawan bencana alam, karena itu saya harapkan seluruh Tagana menyiapkan kegiatan preventif dan harus selalu siap," kata Mensos.

Mensos juga meminta ketrampilan Tagana terus ditingkatkan sebab Tagana adalah relawan yang terlatih. Meski hanya mendapatkan tali asih sebesar Rp 150.000 per bulan, Mensos meminta agar semangat Tagana tidak surut.

"Tagana itu relawan jadi bekerja berdasarkan kerelawanan, jangan dilihat dari besar kecilnya tali asih yang diberikan," kata Mensos.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement