REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum (Ketum) Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) H Abdul Muhaimin Iskandar menegaskan, hari ini langit nusantara menggema shalawat nariyah dari mulai desa-desa dipelosok Aceh sampai Papua. Mendoakan bangsa Indonesia keluar dari kesulitan ekonomi. Sebab, perubahan begitu cepat terjadi dan sulit untuk diterka.
"Insyaalah hari ini shalawat nariyah menggema diseluruh pelosok nusantara. Mendoakan bangsa Indonesia keluar dari kesulitan keuangan dan pemerintah dapat mengatasi kesenjangan yang semakin tinggi," katanya sebelum membuka Nariyah Nusantara di Ciganjur, Sabtu (17/9).
Menurut Muhaimin, pembacaan sholawat nariyah secara serempak merupakan medium konsolidasi batin dan spiritual umat muslim Indonesia dan kader PKB khususnya.
"Dengan membaca shalawat nariyah spiritual kader PKB dalam memperjuangkan bangsa ini tetap terjaga. Dan, keberadaan kader PKB di Dewan maupun pemerintahan dapat mewujudkan bangsa yang adil, makmur dan sentosa," ujar politisi muda yang akrab dipanggil Cak Imin itu.
Kata Cak Imin, pembacaan sholawat nariyah serentak ini sudah dirancang sejak lama. Buat kader PKB, kata dia, pembacaan sholawat nariyah bukan hal baru karena setiap hari sholawat nariyah didengungkan dari musholah ke musholah.
"Dengan membaca shalawat nariyah secara serempak cita-cita PKB menjadi pemenang di Pemilu 2019 dapat tercapai dengan izin Allah," katanya.
Cak Imin menambahkan, untuk itu PKB terus memanaskan mesin politik dengan berbagai program dan strategi. PKB, kata dia, sadar bahwa perjuangan menuju bangsa Indonesia yang rahmatan lil alamin belum tercapai. "PKB memiliki tanggung jawab itu. Untuk itu kita minta perjuangan kita dimudahkan, dilancarkan dan disukseskan," katanya.