REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah Cina memperingatkan akan ada angin topan kedua pekan ini. Angin Topan Malaka akan diprediksi menerpa provinsi-provinsi di sebelah tenggara Cina.
Angin Topan Malaka akan menjadi badai ke-16 tahun ini. Sebelumnya angin Topan Meranti yang menerpa Provinsi Fujian telah menewaskan sedikitnya 18 orang dan mematikan listrik jutaan rumah.
Sebelum menerjang Fujian, Pemerintah Cina sudah memberikan peringatan dengan tingkat merah. Peringatan tertinggi setelah oranye, kuning dan biru. Angin Topan Meranti menyebabkan kerugian sebesar 16,9 juta yuan.
Pada peringatan Angin Topan Malaka Pemerintah Cina sudah meningkatkan status kewaspadaan menjadi oranye. Badan Meteorologi Cina memprediksi angin Topan Malaka akan menerjang pinggir pantai provinsi Zhejiang dan Fujian dan beberapa wilayah Taiwan.
Pihak otoritas Cina menaikkan status kewaspadaan dari biru ke oranye setelah angin tersebut mengitari wilayah Taiwan. Pusat Maritim, Lingkungan dan Cuaca Cina mengatakan ombak-ombak dipantai Zhejian dan Fujian sudah setinggi 4,4 meter. Mereka juga sudah meminta para nelayan untuk menyingkir dari pantai-pantai tersebut.
Di Taiwan Angin Topan Malaka membuat sekolah dan kantor tutup. Selain itu badai ini juga mengganggu jadwal penerbangan dan kereta api. Belum ada laporan berapa kerugian yang disebabkan Angin Topan Malaka.