Ahad 18 Sep 2016 13:01 WIB

Acara Muslim di Istiqlal Sempat Dibatalkan, Ini Penjelasan Ustaz Bachtiar

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Ilham
Ustaz Bachtiar Nasir
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Ustaz Bachtiar Nasir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara Majelis Pelayan Jakarta (MPJ), Ustaz Bachtiar Nasir mengatakan, sempat ada salah paham yang mengakibatkan acara 'Tausyiah dan Doa mendukung Gubernur Muslim' di Istiqlal dibatalkan oleh pengurus Istiqlal pada Ahad, (18/9). Namun, setelah adanya koordinasi dengan pihak keamanan, acara tetap dilangsungkan di Istiqlal.

Hanya saja, kata Bachtiar, format acara berubah hanya shalat zuhur berjamaah, dzikir, doa, dan tabligh bagi keselamatan bangsa dan kepemimpinan Jakarta. "Kita shalat berjamaah dilanjutkan dengan dzikir dan berdoa untuk keselamatan bangsa dan kememimpinan Jakarta, lalu dilanjutkan dengan tausyiah ulama dan tokoh," katanya kepada wartawan, Ahad (18/9).

Ia menjelaskan, acara silahturahmi umat Islam tetap diselenggarakan di Istiqlal lantaran alasan keamanan. Sebab, ia merasa jika diselenggarakan di luar masjid, maka kegiatan umat bisa tidak terkontrol. Sehingga ia berharap dengan sentralisasi acara di Istiqlal, maka massa bisa dikumpulkan.

"Awalnya, sempat misskomunikasi, dibatalkan, lalu karena khawatir jamaah yang puluhan ribu ini tertutup aspirasinya berorasi di luar tidak bisa dikontrol maka setelah koordinasi dengan Polres, Polda, dan Mabes akhirnya pihak polisi yang koordinasi dengan pengurus Istiqlal. Ini semua bentuk silahturahim, kita berusaha mengharagai setiap keputusan, ini cuma soal misskomunikasi aja," jelasnya.

Diketahui, ribuan massa berpakain serba putih memenuhi masjid Istiqlal siang ini. Rombongan massa terdiri dari berbagai ormas Islam.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement