Ahad 18 Sep 2016 23:08 WIB

Komunitas Moge Ajarkan Tertib Lalu Lintas Sejak Dini

Rep: Aprilia Safitri Ramdhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Aktivis forum bikers peduli keselamatan berkendara melakukan kampanye tertib berlalu lintas di sekitar wilayah traffic light (ilustrasi).
Foto: Republika/Agung Fatma Putra
Aktivis forum bikers peduli keselamatan berkendara melakukan kampanye tertib berlalu lintas di sekitar wilayah traffic light (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Disiplin penting dilatih oleh para orang tua kepada anak. Setidaknya hal ini juga dapat berguna untuk mengurangi dampak kecelakaan lalu lintas yang marak terjadi akibat kurangnya kesadaran untuk menaati peraturan tersebut.

 

Salah satu bentuk kepeduliaan tentang ketertiban lalu lintas sejak dini juga dilakukan oleh salah satu Panti Asuhan Anak Balita Tunas Bangsa, Cipayung, Jakarta Timur. Meskipun masih balita dan merupakan binaan panti, namun sejak dini mereka sudah mulai diajarkan untuk tertib lalu lintas.

 

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Panti Sosial Asuhan Anak Balita Tunas Bangsa, Vivi Kafilatul Jannah saat meresmikan Taman Lalu Lintas, Ahad (18/9). Peresmian taman tersebut juga bekerjasama dengan Komunitas Motor Gede yang ada di DKI Jakarta.

 

"Anak-anak dibiasakan tertib, teratur, dan antre di taman itu. Mereka bersama-sama akan bermain menggunakan sepeda lalu mematuhi rambu-rambu yang dibuat. Kami budayakan mereka agar rapi dan teratur," kata Vivi.

 

Vivi juga menambahkan, bersama dengan Komunitas Motor Gede di Jakarta peresmian tersebut juga dibarengi dengan peluncuran tempat khusus menjemur bayi pada pagi hari, tempat mencuci tangan, alat pemutar musik, dan fasilitas panti lainnya. Ini merupakan wujud kepedulian komunitas tersebut terhadap anak-anak yang ada di panti asuhan.

 

Terlebih, anak-anak ini merupakan penerus bangsa yang tidak memiliki orang tua di mana sebagian dari mereka yang tinggal dipanti pada awalnya datang dengan kisah pilu tersendiri. Baik di temukan di depan pintu, dibiarkan kedinginan di dalam kardus, kantong kresek dan lain sebagainya.

 

Anggota Komunitas Motor Gede ini rata-rata berasal dari kalangan elit yang memiliki profesi sebagai dokter, pengusahan dan lainnya. Keanekaragaman profesi ini sekaligus dapat mengajarkan anak-anak apa saja tugas utama mereka, agar kelak anak-anak di panti asuhan ini memiliki motivasi untuk mengejar cita-citanya.

 

Sementara itu, Eri selaku perwakilan dari Komunitas Motor Gede mengatakan kepedulian yang diberikan, semoga dapat bermanfaat besar bagi panti. Karena ide ini memang pada awalnya untuk berbagi kepedulian kepada sesama.

 

"Selama ini orang lihatnya moge-moge suka arogan. Tapi sebenarnya nggak, dibalik semua itu kami berupaya melakukan yang bermanfaat juga. Harapannya, anak-anak bisa ikut senang dan gembira dengan adanya taman, dan lain sebagainya itu," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement