Senin 19 Sep 2016 09:47 WIB

Kesimpulan Mengejutkan Ilmuwan Dunia Soal Insiden WTC 9/11

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Ilham
Menara Kembar WTC
Foto: storyeo.com
Menara Kembar WTC

REPUBLIKA.CO.ID, MULHOUSE -- Majalah sains Europhysics News volume 47/4 Tahun 2016 memuat hasil riset bertajuk “15 Tahun Kemudian: Kajian Fisika di Balik Runtuhnya Bangunan Tinggi”. Riset ini berusaha menemukan penjelasan ilmiah di balik kejadian 9/11 atau runtuhnya Menara Kembar World Trade Center (WTC) pada 11 September 2001 silam.

Penulis riset ini adalah Steven Jones (profesor fisika Brigham Young University), Robert Korol (profesor teknik sipil McMaster University), Anthony Szamboti (insinyur konstruksi mesin pada industri penerbangan), dan Ted Walter (arsitek dan insinyur 9/11 Truth).

Sebagaimana diketahui, pada pagi 11 September 2001, Menara Kembar WTC runtuh. Sore di hari yang sama, Gedung 7 WTC, terdiri atas 47 lantai, juga rata dengan tanah meskipun tidak ikut ditabrak pesawat terbang. Ketiga bangunan tinggi itu berkerangka baja.

Riset para fisikawan tersebut merupakan bentuk ketidakpuasan atas hasil investigasi Institut Standar dan Teknologi Nasional (NIST) Amerika Serikat (AS) pada 2008 lalu. NIST sebelumnya memaparkan, kejadian 9/11 cenderung disebabkan oleh kebakaran. Kobaran api meludeskan ketiga bangunan WTC, termasuk kerangka baja yang menopangnya.