Senin 19 Sep 2016 11:51 WIB

RNI Rambah E-Commerce Luncurkan Pasar BUMN Daring

Toko Online/Ilustrasi
Foto: corbis.com
Toko Online/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI merambah lini bisnis perdagangan daring (online) melalui situs lapak penjualan berbasis internet bernama pasarprodukbumn.com dengan menggandeng perusahaan dan produk BUMN lainnya.

"Peluang ini sangat menarik, maka dari itu di tengah tren positif pasar online dan kencenderungan meningkatnya pengguna internet, BUMN perlu mengambil peran dengan membuka jaringan e-commerce," kata Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia Didik Prasetyo saat soft launching pasarprodukbumn.com di Jakarta, Senin (19/9).

Berdasarkan data lembaga riset International Data Corporation, pasar e-commerce Indonesia diperkirakan akan tumbuh 42 persen per tahun. Angka ini lebih tinggi jika dibanding negara lain, seperti Malaysia (14 persen), Thailand (22 persen) dan Filipina (28 persen).

Didik mengatakan RNI memprakarsai marketplace pasarprodukbumn.com selain untuk mendistribusikan produk anak perusahaan, yakni PT Rajawali Nusindo, juga untuk menjadi wadah BUMN dalam melakukan promosi dan penjualan produk secara daring serta sebagai stimulus bagi sinergi antarBUMN yang lebih luas.

Ia berharap melalui situs pasarprodukbumn.com, seluruh dunia dapat melihat produk-produk yang dihasilkan oleh BUMN di Indonesia dan melakukan transaksi daring. RNI juga merangkul UMKM mitra binaan BUMN agar dapat memasarkan produknya di pasarprodukbumn.com.

"Potensi mitra binaan ini sangat besar, pada 2016, seluruh BUMN di Indonesia diperkirakan memiliki 92.372 mitra binaan dengan jumlah nilai bantuan yang disalurkan mencapai Rp 2,32 triliun," ujar Didik.

Hingga saat ini, ada 24 BUMN yang terdiri atas berbagai industri telah bergabung dalam situs pasar ini, di antaranya dari industri farmasi (Phapros dan Indofarma), industri perkebunan (PTPN VIII, Perhutani, RNI), industri maritim (PT PAL), industri penerbangan (Garuda dan Citilink) hingga industri perbankan (BNI, BRI dan Mandiri), serta perusahaan swasta (Air Asia).

Pemerintah menargetkan pada 2020, cakupan pasar (market size) e-commerce di Indonesia dapat mencapai 130 miliar dolar AS. Target ini diharapkan dapat tercapai melalui penguatan sektor UMKM yang masuk ke e-commerce dan munculnya berbagai perusahaan rintisan (start-up) yang bergerak di bidang e-commerce.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement