Senin 19 Sep 2016 13:05 WIB

Kemenperin Petakan Masalah Industri Perikanan

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Pekerja membongkar muatan ikan-ikan hasil tangkapan nelayan di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman, Muara Baru, Jakarta.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Pekerja membongkar muatan ikan-ikan hasil tangkapan nelayan di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman, Muara Baru, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sedang memetakan permasalahan yang ada di sektor industri perikanan. Hal ini dilakukan karena menurut Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto masih banyak perusahaan yang berada di bawah kapasitas terpasang.

Airlangga mengatakan perlu ada roadmap terkait industri perikanan. Ia sedang mendengar masukan dari asosiasi dan beberapa pelaku industri terkait persoalan ini. Apa kendala di lapangan.

Selama ini, menurut Airlangga, industri perikanan bermasalah dengan pasokan. Ada masalah di hulu, baik pasokan lokal maupun impor. Pihaknya saat ini sedang mengidentifikasi persoalan tersebut.

"Konsepnya sedang kita persiapkan. Memang ada beberapa industri yang masih dibawah kapasitas terpasang. Kita sedang identifikasi ini," ujar Airlangga saat bertandang di Kantor Menko Maritim, Senin (19/9).

Airlangga mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan pemetaan juga terkait persoalan kebijakan yang diterbitkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. Ada beberapa kebijakan yang ternyata menyebankan pasokan menjadi turun dan industri berjalan melambat.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement