Senin 19 Sep 2016 14:30 WIB

Ciri Khas Masjid Agung Kuwait

Rep: c62/ Red: Agung Sasongko
Masjid Agung Kuwait
Foto: http://amaanramazan.geo.tv
Masjid Agung Kuwait

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengusung gaya arsitektur tradisional Islam, Masjid Agung Kuwait yang terletak di Kota Kuwait, menjadi salah satu daya tarik eksotis di jantung ibu kota Negara Kuwait itu.

Sejak awal pembangunannya pada 1979 sampai diresmikan 1986, Pemerintah Kuwait telah memberikan perhatian besar terhadap masjid yang berdiri di atas lahan seluas 45 ribu meter persegi ini.

Sebagai pusat perkembangan budaya, letak masjid ini tidak jauh dengan Istana Raja Kuwait yang juga bergaya tradisional Islam ala Moor. Masjid yang pembangunannya menelan biaya 13 juta dinar Kuwait atau setara dengan 48,6 juta dolar Amerika ini, sekalipun didominasi corak tradisional, tapi tetap tak meninggalkan kesan modern.

Desain luar masjid ini mengadopsi gaya bangunan-bangunan populer lainnya di Kuwait, seperti gerbang kota tua Kuwait, Menara Kuwait, Sadu House, dan Menara Liberation.

Sebuah menara tunggal dengan tinggi 74 meter yang dibangun secara terpisahitu, merupakan perwakilan alkulturasi dengan bangunan-bangunan populer di Kuwait yang letak menaranya berada di sisi barat laut bangunan utama masjid.

Sementara, kubah besar masjid dengan diameter 26 meter itu memiliki tinggi 43 meter dari permukaan lantai. Paduan antara gaya arsitektur tradisional Islam dan balutan keindahan kaligrafi menjadi ciri utama masjid dengan ukuran 20 ribu meter persegi ini. Sebanyak 21 pintu dari kayu jati bertaburkan ukiran kaligrafi dengan pola geometris ini, terpasang kokoh menambah kesan tradisional ruang utama dengan luas 72 meter x 72 meter itu.

Tak hanya pintu, 114 jendela kaca berukuran besar juga terpasang di masjid ini. Sedangkan fasad masjid ditutup dengan batuan alami dengan beragam warna, sedangkan interiornya menggunakan pualam berkualitas tinggi dan batu alam.

Mihrab masjid diperindah dengan keramik dari Maroko dengan pola hiasan geometris aneka warna. Sisi kiblat masjid dihias dengan kaligrafi Alquran dengan gaya khat Kufi menggunakan perpaduan warna dan bentuk yang menawan. Ini semakin memunculkan karakter dan warna khas padang pasir dan kawasan Teluk tempatnya berdiri.

Empat lampu gantung yang indah dari bahan tembaga menambah kesan mewah. Memendarkan cahaya saat malam di ruang utama masjid. Selain memiliki ruang utama yang megah, masjid ini juga memiliki halaman yang cukup luas sekitar 6.500 meter persegi. Aneka bunga dan pohon hias tumbuh mempercantik performa luar masjid ini.

Pancuran dan air terjun yang mengalir selama 24 jam ini mejadikan taman yang berada di  sisi timur masjid begitu hidup.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement