REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Bom yang meledak di New York pada Sabtu (17/9) lalu menggunakan perangkat pressure cooker (panci tekan). Hal ini menunjukkan adanya kesamaan jenis alat peledak yang digunakan dalam peristiwa saat maraton di Boston pada 2013 lalu.
Kedua bom itu juga dilaporkan dapat menggunakan ponsel dan lampu sebagai alat detonator darurat. Kesimpulan ini didapatkan setelah serpihan alat peledak yang diperiksa.
Dikutip dari BBC, perangkat peledak sebelumnya ditemukan sekitar empat blok dari lokasi kejadian. Dalam peristiwa yang terjadi di area Chelsea, Manhattan itu sebanyak 29 orang terluka.
Hingga saat ini, pihak berwenang mengatakan lima orang yang diduga terkait telah ditahan dan dimintai keterangan. Namun, belum ada diantara mereka yang didakwa dan penyelidikan masih terus dikembangkan.
Menurut keterangan Gubernur New York Andrew Cuomo, peristiwa ledakan ini tidak terkait dengan terorisme internasional. Ia menjelaskan tidak ada bukti kuat yang menunjukkan motif serangan berhubungan dengan organisasi teroris seperti Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan lainnya.
Saat ini, ia mengatakan sebanyak 1.000 personel keamanan tambahan telah dikerahkan setelah peristiwa ledakan terjadi. Hal ini menurut Cuomo khususnya untuk memastikan kelancaran transportasi di area sekitar lokasi kejadian.