Senin 19 Sep 2016 16:25 WIB

Harvard Sebut Kabut Asap Indonesia Sebabkan 100 Ribu Kematian

Kabut asap menyelimuti udara di Pekanbaru.
Foto: Antara
Kabut asap menyelimuti udara di Pekanbaru.

REPUBLIKA.CO.ID, CAMBRIDGE -- Kabut asap yang terjadi Indonesia tahun lalu telah menyebabkan lebih dari 100 ribu kematian prematur. Kesimpulan itu berdasarkan penelitian terbaru yang dirilis Senin (19/9).

Dilansir The Guardian, para peneliti dari Universitas Harvard dan Columbia memperkirakan, ada lebih dari 90 ribu kematian dini di wilayah Indonesia yang terdampak kabut asap. Beberapa ribu kematian juga terjadi di negara tetangga, Singapura dan Malaysia.

Perkiraan baru tersebut dihasilkan dengan menggunakan model kompleks analisis. Jumlah tersebut lebih tinggi dari jumlah kematian resmi dari pemerintah yang menyebut 19 kematian. "Jika tidak ada perubahan, asap pembunuh ini akan menyebabkan kematian lebih banyak, tahun demi tahun. Kegagalan bertindak mencegah hilangnya nyawa adalah kejahatan," kata Yuyun Indradi dari Greenpeace Indonesia.

Juru bicara Kementerian Lingkungan Hidup belum berkomentar. Otoritas Indonesia sebelumnya mengatakan, telah meningkatkan upaya memerangi kabut asap dengan melarang pembukaan lahan sawit baru dan membentuk badan khusus untuk memulihkan lahan gambut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement