Senin 19 Sep 2016 17:44 WIB

Bocornya Tangki BBM Picu Ledakan Kapal Wisata di Bali

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Esthi Maharani
Tim medis menangani seorang warga negara asing yang mengalami luka-luka akibat kecelakaan kapal wisata Gili Cat II di Rumah Sakit Penta Medika, Karangasem, Bali, Kamis (15/9).
Foto: Diah Iriana/Antara
Tim medis menangani seorang warga negara asing yang mengalami luka-luka akibat kecelakaan kapal wisata Gili Cat II di Rumah Sakit Penta Medika, Karangasem, Bali, Kamis (15/9).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Laboratorium Forensik Markas Besar Kepolisian RI Cabang Denpasar selesai melakukan pemeriksaan terkait ledakan kapal wisata Gili Cat 2 di Perairan Karangasem beberapa waktu lalu. Kecelakaan tersebut menyebabkan jatuhnya korban dua warga negara asing (WNA).

"Tangki BBM yang menyambung ke mesin longgar. Ini terlihat dari adanya sisa air laut yang masuk dan rembesan itu menjadi uap sehingga meledak," kata Kepala Laboratorium Forensik Bali, Kombes Pol Koesnadi di Denpasar, Senin (19/9).

Gili Cat 2 berpenumpang 35 orang sedianya menyeberang dari Dermaga Rakyat ke Gili Trawangan, Lombok pada pukul 09.25 WITA. Sekitar 10 menit berangkat atau berjarak 200 meter, kapal tersebut asap keluar dari mesin kapal dan akhirnya meledak.

Ledakan itu persisnya berasal di 1,8 meter dari dek belakang kapal dan 1,5 meter dari dinding kiri kapal. Tim Labfor menemukan sejumlah lubang dan sekat di bawah dek kapal tersebut. Lubang tersebut memicu munculnya uap karbon yang menjadi lower explosive limit (LEL) hingga upper explosive limit (UEL) dalam rentang 1,4-7,6 persen.

Pipa berdiameter tiga inci di dalam kapal tersebut pecah. Saluran keelektrikan kapal dari mesin sampai ke aki kapal ada dalam pipa tersebut.

Koesnadi mengatakan kondisi kapal juga sudah tua sehingga sambungan mesin kapal melemah. Goncangan saat berlayar menimbulkan gesekan dan percikan api yang pada akhirnya memicu ledakan.

Kapolres Karangasem, AKBP Sugeng Sudarso mengatakan pihak Gegana Brimbo Polda sudah melakukan pemeriksaan jika sekiranya ada dugaan bom dan sebagainya. Tim menyatakan kapal tersebut steril yang berarti murni disebabkan kecelakaan.

"Penyebabnya akumulasi gas dari tangki BBM yang bocor dan menguap. Uap tersebut makin lama makin panas, memicu kabel korslet dan menimbulkan percikan api hingga ledakan," ujarnya.

Dua korban yang meninggal adalah perempuan, yaitu Vanessa Pascual Fernades asal Spanyol dan Kathrin Zefferer asal Austria. Penumpang sebanyak 35 orang berkewarganegaraan asing, yaitu Spanyol (2 orang), Inggris (9), Prancis (4), Italia (6), Portugal (4), Jerman (2), Irlandia (2), Belanda (2), dan Austria (4).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement