Senin 19 Sep 2016 19:29 WIB

BP Batam Fasilitasi Investasi Pembangunan Kilang Senilai Rp 1,3 Triliun

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
Kilang minyak/ilustrasi
Foto: desmogblog.com
Kilang minyak/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengusahaan (BP) Batam meneken kerja sama dengan perusahaan asal Singapura untuk mempermudah investasi langsung konstruksi (KILK). Investor yang digaet adalah PT Enerco RPO lnternasional asal Singapura selaku investor dan PT Kabil Citranusa selaku pemilik Kawasan Industri Terpadu Kabil.

Melalui Program KILK (Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi), BP Batam akan memfasilitasi semua proses perizinan yang dibutuhkan Enerco agar dapat segera melaksanakan konstruksi pembangunan Kilang TDAE (Treated Distillate Aromatic Extract) di Batam, sementara proses pengurusan dokumen tetap berjalan sesuai dengan aturan yang berIaku.

Komisaris PT Enerco RPO lnternasional Hendro Sutandi menjelaskan, jumlah investasi proyek ini mencapai 98 juta dolar AS yang terdiri dari biaya investasi dan modal kerja yang sepenuhnya didukung oleh investor swasta nasional. Pekerjaan engineering juga teIah dimulai sejak Oktober 2015 sehingga pekerjaan pengadaan barang dan konstruksi diharapkan dapat segera dimulai dan ditargetkan akan selesai pada akhir 2017.

Kilang TDAE ini akan dibangun di Kawasan lndustri Terpadu Kabil, Batam, di atas lahan seluas 2,3 hektare. Lokasi Kilang di Batam ini secara geografis sangat strategis di mana armada tanker akan dipersiapkan Iangsung dari Batam ke wilayah Indonesia dan negara tujuan ekspor di Singapura, Cina, Korea, Jepang, dan India.