Selasa 20 Sep 2016 01:20 WIB

Pusaka Kerajaan Gowa Ditandai Menggunakan Teknologi Muktahir

Pasukan pengawal Istana Kerajaan Gowa 'Balla Lompoa'
Foto: Yusran Uccang/Antara
Pasukan pengawal Istana Kerajaan Gowa 'Balla Lompoa'

REPUBLIKA.CO.ID, GOWA, SULSEL -- Pemerintah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, melakukan tindakan preventif terkait pelestarian benda-benda pusaka peninggalan kerajaan Gowa dengan mendatangkan tim ahli untuk menandainya menggunakan teknologi mutakhir.

"Kita ingin semua benda pusaka peninggalan kerajaan itu ditandai agar tidak gampang diduplikasi. Kita ingin menjaga orisinilnya benda pusaka ini," ujar Ketua Tim Elias C Medellu di Gowa, Senin (20/9).

Dia mengatakan, semua benda pusaka bersejarah dari peninggalan kerajaan itu akan ditandai demi pelestarian dan keasliannya. Penandaan semua benda pusaka dengan teknologi itu turut disaksikan tim dari Polda Sulsel, Pemkab Gowa, Balai Cagar Pelestarian Budaya Sulsel, Polres Gowa, Kodim 1409/Gowa, DPRD Kabupaten Gowa dan dari pihak kerajaan Andi Maddusila.

"Kita menandai barang-barang itu sehingga bisa dikenal secara otentik. Tidak bisa lagi kalau ada yang mencoba membuat serupa yang identik, pasti kita kenali dengan adanya program ini," jelasnya.

Elias menyatakan, jika suatu hari nanti ada pihak yang mencoba untuk membuat duplikasinya, pasti akan diketahui keasliannya karena meskipun benda aslinya telah hancur menjadi puing ataupun menjadi debu tetap masih bisa dikenali keasliannya.

"Biarpun pusaka itu nantinya hancur menjadi debu, pusakanya tetap akan dikenali dengan adanya marking (penilaian). Teknologi penandaan ini biar kena bahan kimia, penandaannya tidak akan hancur," ungkapnya.

Elias mengungkapkan, tim mereka turun sebagai bentuk partisipasi masyarakat dalam melestarikan benda-benda cagar budaya atas permintaan Pemkab Gowa difasilitas Polda Sulsel. "Ini permintaan dari Pemda, fungsinya preventif," jelasnya.

Proses penandaan sendiri tidak terlalu lama karena untuk satu barang benda pusaka hanya membutuhkan waktu proses sekitar dua menit saja. "Ada 18 item dan 8 sub item yang ditandai," katanya.

Polda Sulsel yang dipimpin Direktur Reskrimum Polda Sulsel, Kombes Pol Erwin Sadma, Kasubdit I, AKBP Anwar Hasan, juga sekaligus mengecek benda-benda pusaka peninggalan Kerajaan Gowa bersama Balai Cagar Budaya Sulsel yang diwakili Kasubag Tata Usaha, Muhammad Natsir.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement