REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kementerian Pertahanan Inggris (MOD) menyatakan akan segera mengembangkan senjata laser pertama untuk penggunaan militer. MOD saat ini tengah menyelesaikan kontrak senilai hampir 40 juta dolar AS atau Rp 520 miliar untuk proyek tersebut.
Kontrak yang dilakukan dengan perusahaan MBDA Inggris itu untuk mengembangkan proyek Laser Directed Energy Weapon Capability Demonstrator. Proyek ini akan memasukkan teknologi laser ke dalam senjata, yang kemungkinan bisa diuji coba pada 2018 mendatang.
Senjata yang disebut Dragonfire tersebut sama dengan senjata yang ada di dalam film fiksi ilmiah Star Wars. Senjata laser Star Wars ini rencananya akan dipasang di atas kapal laut untuk menembak jatuh jet musuh dan dipasang di kendaraan darat untuk menghancurkan mortir.
Proyek ini diharapkan dapat menggantikan sistem persenjataan konvensional yang menawarkan biaya lebih rendah. Senjata laser hanya membutuhkan bahan bakar yang menghasilkan api, sedangkan senjata konvensional membutuhkan amunisi yang relatif lebih mahal.
Juru bicara MBDA, Dave Armstrong, mengatakan, Inggris akan berada di garis depan dalam teknologi laser. Dragonfire akan memberikan pengalaman baru bagi MOD dan industri persenjataan Inggris.
"Kemajuan Inggris dalam menciptakan produk masa depan memiliki potensi ekspor yang signifikan, serta memberikan peluang kemitraan dengan angkatan bersenjata negara-negara lain yang memiliki persyaratan yang sama," kata dia, dikutip dari Xinhua.