REPUBLIKA.CO.ID, SULU -- Kelompok teror Filipina, Abu Sayyaf kembali membebaskan dua sandera di Sulu pada Ahad. Tidak ada nama warga Indonesia dalam pembebasan kali ini. Dilansir Manila Times pada Selasa (20/9), dua orang yang dibebaskan adalah penduduk lokal Filipina.
Juru bicara Komando Mindanao Barat AFP (Armed Forces of Philippines), Mayor Felimon Tan mengatakan keduanya adalah karyawan Power City Corp. Daniela Taruc dan Levy Gonzales. Mereka ditemukan oleh penduduk lokal di Barangay Tiptipon, kota Palingma Estino.
Korban kemudian dibawa ke markas besar Pasukan Gabungan Sulu dan dilakukan pemeriksaan medis. Kedua karyawan perusahaan telekomunikasi itu diculik saat berada di Barangay Timpook, Patikul pada 6 Agustus lalu.
Menurut Tan, AFP melakukan operasi militer dengan kembali menekan Abu Sayyaf setelah pembebasan tiga warga Indonesia dan satu Norwegia. Setelah dibebaskannya dua orang Filipina dalam perkembangan terbaru, Abu Sayyaf masih menahan sejumlah orang termasuk warga Malaysia, Indonesia dan Filipina.
Juru bicara AFP, Brigadir Jenderal Restituto Radilla berharap militer bisa membebaskan sisa tahanan secepatnya. Kelompok diketahui telah pecah menjadi beberapa grup kecil dan para sandera pun dibagi ke beberapa grup tersebut.
"Kami harap upaya kami untuk tetap fokus dan intens bisa membuahkan hasil," kata Padilla. Ia menambahkan pemerintah Filipina telah mencari bantuan dari MNLF sehingga ini harus diapresiasi.
Baca juga, Kivlan Zein Disebut Berperan Lagi dalam Pembebasan Sandera WNI.
Ditanya soal kondisi sandera, Padilla mengatakan menurut informasi yang ia terima semuanya dalam keadaan baik. Ia menurutkan misi militer sangat spesifik dengan upaya menurunkan kapabilitas Abu Sayyaf dalam melakukan aktivitas. "Agar bisa tercapai kita harus menjalani operasi ini hingga akhir, dengan tetap menjaga keamanan sandera," kata Padilla.
Sebelumnya kelompok Abu Sayyaf terlebih dahulu membebaskan tiga WNI dan seorang warga negara Norwegia.