Selasa 20 Sep 2016 13:06 WIB

Indonesia Tunda Ekspor Gas Bumi

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Sumur eksplorasi gas bumi (Ilustrasi)
Foto: ANTARA
Sumur eksplorasi gas bumi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana tugas (Plt) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan saat ini pemerintah sedang melakukan penundaan ekspor gas untuk sementara waktu. Ekspor gas akan ditunda ke beberapa negara tetangga kecuali pada negara yang sudah memiliki komitmen sebelumnya.

Luhut mengatakan, pemerintah sedang memperbaiki sistem distribusi gas dalam negeri sehingga negara mendapatkan keuntungan yang lebih banyak dan kebutuhan dalam negeri tercukupi lebih dulu.

"Energi, kita tidak akan ekspor lagi kecuali negara yang sudah komit. Kita akan proses di dalam negeri. Karena diproses di dalam negeri itu akan meningkatkan nilai tambah," ujar Luhut di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa (20/9).

Luhut mengatakan negara akan menggunakan gas-gas seperti dari natuna kemudian pengelolaan mulai dari hulu hingga hilir dimaksimalkan. Nantinya produksi gas dari Natuna tersebut akan dibawa ke wilayah Jawa, Sumatra dan Kalimantan untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri.

"kita akan bawa ke Jawa, Sumatra, Kalimantan sampai jadi petrochemical," ujar Luhut.

Saat ini pemerintah diakui Luhut sedang fokus mengkaji harga gas. Harga dari mulut sumur itu sedang kita bicarakan agar persenan ke negara bisa berkurang. Nantinya jika persenan ke negara bisa dikurangi maka menurut Luhut harga gas industri di hilir bisa berada dalam kisaran harga 4-5 dolar AS per mmscfd.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement