REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendaftaran pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta memasuki hari-hari terakhir. Namun, sejauh ini belum ada pasangan yang secara pasti menantang calon gubernur pejawat (incumbent) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Bakal calon gubernur DKI Sandiaga Uno mengatakan, dari survei internal yang dilakukan timnya, masyarakat Jakarta menginginkan hanya ada dua pasangan calon yang bertanding dalam kontestasi pilkada DKI. Artinya, rakyat menginginkan satu pasangan saja yang bertarung dengan pejawat.
"82,5 persen rakyat Jakarta menginginkan hanya ada dua pasangan calon," katanya dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (20/9).
Sandi menyebut, Koalisi Kekeluargaan sampai saat ini terus melakukan komunikasi politik. Demokrat, Gerindra, PKB, PAN, PPP dan PKS masih mencari satu calon yang bisa diusung bersama untuk menantang Ahok.
Sandi berharap semua partai non-pendukung pejawat menyingkirkan ego untuk bersatu menghadapi calon pejawat, Basuki Tjahaja Purnama. "Semua partai di Koalisi Kekeluargaan perlu menyingkirkan ego partai dan menghargai keberagaman untuk kepentingan yang lebih besar," ujar dia.