REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Staf Khusus Presiden, Diaz Hendropriyono mengimbau agar masyarakat terus memahami dan mempraktikkan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila. Menurut Diaz, berkaitan dengan sila pertama, nilai ketuhanan bangsa Indonesia sudah sangat baik.
"Namun, apresiasi terhadap nilai ketuhanan masih dapat diperluas dengan mempertimbangkan aspek ekonomi, sosial, dan lainnya," kata Diaz Hendropriyono dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, (20/9).
Nilai ketuhanan menurut Diaz, sangat perlu diimbangi peningkatan nilai kemanusiaan dan toleransi dalam kaitannya dengan sila kedua. Dalam kontesk kekinian, Diaz juga melihat, masyarakat masih membutuhkan sosialisasi lebih lanjut untuk dapat memahami sila ketiga dengan baik.
Indonesia sebagai negara yang besar dan berdaulat dinilai sangat mampu menjadi sebuah negara kuat di mata dunia. Bangsa Indonesia pada hakikatnya merupakan bangsa maritim, tetapi Indonesia telah lama mengabaikan laut.
“Kita justru melihat laut sebagai hambatan, bukan pemersatu,” ucap Diaz.
Di sisi lain, kebijakan pemerintah yang secara eksplisit berusaha meningkatkan kepedulian terhadap laut telah tepat. Kebijakan tersebut di antaranya adalah perbaikan alutsista AL, mengamankan kedaulatan dengan melawan illegal fishing, dan mengembangkan tol laut sebagai pemersatu Indonesia.
"Untuk sila keempat, cita-cita demokrasi kerakyatan dapat dicapai tidak hanya dengan menjaga kualitas demokrasi politik, tetapi juga demokrasi ekonomi. Demokrasi ekonomi dapat diperkuat dengan menguatkan usaha koperasi yang bercirikan semangat gotong royong," jelas putra AM Hendropriyono ini.
Dikatakan Diaz, dengan segala upaya yang telah dilakukan pemerintah, semua kembali ke masyarakat untuk dapat memahami dan mempraktikkan nilai-nilai Pancasila dengan cara yang konstruktif dalam kehidupan bernegara di Indonesia. "Jika mampu memahami dan mempraktikkan keempat sila tersebut dengan baik, tentunya cita-cita sila kelima dapat tercapai, yakni tercapainya keadilan sosial," ucap dia.