REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Branding destinasi wisata halal kini melekat erat pada Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Namun begitu, faktor sarana transportasi ikut berperan besar dalam menggaet wisatawan.
Pengamat Penerbangan Arista Atmadjati menilai, Bandara Internasional Lombok sudah selayaknya menjadi salah satu penopang utama dari sisi aksesibilitas masuk ke NTB. "Apalagi sejak runway-nya diperpanjang. Bandara Lombok bisa menopang turisme, pergerakan TKI ke Malaysia dan Singapura," katanya kepada Republika.co.id, Rabu (21/9).
Mengenai pariwisata, ia mengatakan Lombok saat ini menjadi tujuan alternatif destinasi wisatawan setelah Bali yang dirasa sudah terlalu padat. Ia menilai, pada akhirnya, Bandara Internasional Lombok akan turut serta mendukung pertumbuhan ekonomi Lombok melalui sektor pariwisata. Arista menambahkan, dalam meningkatkan konektivitas penerbangan langsung dari Timur Tengah, Lombok bisa memulainya secara bertahap dengan memanfaatkan kota-kota seperti Jakarta, Bali, bahkan Singapura.
"Lombok sekarang punya branding halalan tourism. Sebenarnya akses dari luar mulai bagus, ada Silk Air, Air Asia, ya pelan-pelan," katanya menambahkan.