REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meminta seluruh pemimpin dunia untuk berperang melawan organisasi teroris yang disebut olehnya dimiliki Fethullah Gulen. Ia menuding, ulama yang berbasis di Amerika Serikat (AS) itu mengancam keamanan dunia dengan jaringan kejahatan yang tersebar di banyak negara.
"Saya meminta semua rekan-rekan untuk mengambil langkah yang diperlukan untuk melawan organisasi teroris yang dimiliki Gulen. Ini diperlukan untuk keselamatan dan masa depan banyak negara di dunia," ujar Erdogan dalam pertempuan pemimpin dunia di markas PBB, Selasa (20/9).
Ia menambahkan bahwa langkah tersebut harus dilakukan segera mungkin. Jika tidak, maka Erdogan khawatir terjadinya kejahatan terorisme yang lebih besar dan mengakibatkan banyak korban jiwa.
"Dari yang kami lihat, jika Anda tidak segera memerangi jaringan Gulen saat ini juga, maka semuanya dapat terlambat," jelas Erdogan.
Pemerintah Turki telah menuding Gulen sebagai dalang dari kudeta militer yang gagal di negara itu pada Juli lalu. Sejumlah pemberhentian pejabat maupun orang-orang di lembaga negara, hingga penutupan instansi pendidikan, termasuk milik swasta yang diduga terkait dengan gerakan ulama itu dilakukan.
Erdogan telah meminta AS untuk mengektradisi atau melakukan penahanan terhadap ulama tersohor itu. Gulen membantah tuduhan yang dialamatkan kepadanya.