REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabar duka dari keluarga mantan Menteri Agama Maftuh Basyuni. Mantan Menteri Agama Kabinet Indonesia Bersatu itu dikabarkan meninggal dunia pada, Selasa (20/9).
Ketua Komisi Dakwah MUI Cholil Nafis mempunyai kenangan tersendiri soal sosok almarhum. Ia menilai almarhum sebagai sosok tegas ketika mengambil keputusan sulit.
"Beliau wafat yang sebelumnya dirawat karena kangker paru-paru. Beliau orangnya tegas tapi diplomatis. Saya menangkap kesan sebagai santri yang diplomat, namun tegas dalam mengambil kebijakan yang pelik sekalipun," katanya kepada Republika baru-baru ini.
Lebih lanjut, ia mengaku sempat berbincang bersama almarhum mengenai kondisi perwakafan. Apalagi kala itu, almarhum sempat fokus di bidang wakaf. "Saya pernah beriskusi tentang pengembangan perwakafan di Indonesia. Masa beliau Badan wakaf Indonesia (BMI) dibentuk dan seusai jadi menteri beliau yang jadi ketua BWI," kenangnya.
Diketahui, Almarhum merupakan Menteri Agama pada Kabinet Indonesia Bersatu pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ia menyelesaikan pendidikan sarjananya di Universitas Islam Madinah, Arab Saudi pada tahun 1968.
Periode 1976-1979, ia tampil sebagai Sekretaris Pribadi Duta Besar Indonesia di Jeddah. Selain sebagai kepala rumah tangga kepresidenan saat Soeharto memimpin negara Indonesia, ia juga menjabat Sekretaris negara pada pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid. Sejak 2002, ia adalah Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi. Pada 2004, ia tampil sebagai ketua Delegasi Indonesia pada Pertemuan Tingkat Menteri OKI.