REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan almarhum Maftuh Basyuni merupakan seorang pribadi yang memiliki integritas tinggi dalam beraktivitas di berbagai tempat. Integritasnya bahkan terbukti ketika almarhum memimpin Kementerian Agama.
"Beliau dikenal jujur, gesit, disiplin dan tegas dalam mengambil sikap atau kebijakan tertentu," kata Lukman di Jakarta, Rabu (21/9).
Menag sendiri hadir dalam prosesi malam tahlilan dan pemakaman almarhum Maftuh. Jenazah mantan Menteri Agama era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu sempat disemayamkan di kediamannya kawasan Jalan Pengadegan Barat, Jakarta Selatan.
Pada sekitar pukul 11.00 WIB, Maftuh dishalatkan di Masjid At tin, Taman Mini Indonesia Indah untuk kemudian dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta Selatan.
Maftuh yang merupakan Ketua Badan Wakaf Indonesia menghembuskan napas terakhirnya sekitar pukul 18.30 WIB, Selasa (20/9), di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta Pusat. Sejak jenazah Maftuh tiba di rumah duka sekitar pukul 21.00 WIB, sejumlah pejabat dan rekan mendiang silih ganti melayat.
Maftuh Basyuni lahir di Rembang, Jawa Tengah, 4 November 1939. Dia meninggal setelah dilakukan penyinaran penyakit kanker di sekitar paru-paru. Disebut pula, Maftuh Basyuni ini mempunyai gangguan ginjal. Sebelumnya, Maftuh pernah cuci darah dan opname di Malaysia. Dokter keluarga Maftuh Basyuni, Ramon Andrias, mengatakan almarhum rutin melakukan cek ksehatan dan tidak pernah diketahui penyakitnya.
"Yang saya takutkan malah jantungnya. Alhamdulillah normal terus, kita kontrol. Memang ada gangguan ginjal, tapi masih terkontrol 'lah. Yang sakit paru itu yang baru kita tahu tiga bulan terakhir ini," katanya.