Rabu 21 Sep 2016 13:13 WIB

Anies Baswedan-Sandiaga Uno Dinilai Bisa Saingi Ahok

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Teguh Firmansyah
Anies Baswedan
Foto: Republika- Palupi Auliani
Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik, Boni Hargens mengatakan, partai penantang pejawat Ahok-Djarot dalam Pilkada DKI Jakarta nanti harus menyodorkan calon yang memiliki elektabilitas tinggi. Sebab, elektabilitas Ahok saat ini masih tinggi dan berpotensi memenangkan Pilkada nanti.

“Pertarungan ini memang membutuhkan figur-figur yang bagus, baik dan hebat,” ujar Boni saat dihubungi Republika, Rabu (21/9).

Jika koalisi kekeluargaan maupun poros baru yang terdiri dari PPP, PKB, PAN dan Demokrat hanya mengusung calon yang selama ini muncul ke permukaan seperti Yusril Ihza Mahedra, maka akan berat untuk mengalahkan pejawat.

Pertarungan di Pilkada nanti, kata Boni, tidak akan menarik. Pasalnya, elektabilitas Yusril terlalu jauh dibandingkan dengan Ahok. Boni berpendapat, pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno bisa menjadi alternatif untuk bisa bersaing dengan Ahok.

“Kalau mereka mengusung Anies-Sandi misalnya, akan menarik, karena Anies sendiri punya citra yang bagus dan elektabilitas tinggi,” kata Boni.

Baca juga, PDIP Resmi Usung Ahok-Djarot di Pilgub DKI.

Partai nonpendukung Ahok hingga saat ini belum mengumumkan cagub-cawagubnya pada Pilkada DKI Jakarta. Pasangan Sandiaga Uno-Mardani koalisi dari Partai Gerindra dan PKS hingga kini belum dideklarasikan secara resmi.

Begitupun dengan Partai Demokrat, PKB, PPP dan PAN yang kemungkinan akan berkoalisi mengusung cagub-cawagub Pilkada nanti. Sampai saat ini, belum ada nama yang pasti terkait siapa yang akan menjadi lawan dari pejawat Ahok-Djarot. Rahmat Fajar

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement