Rabu 21 Sep 2016 14:26 WIB

Saksi Ahli Pihak Jessica Diduga Seorang Kriminal?

Rep: Muhyiddin/ Red: Ilham
Terdakwa kasus pembununan Mirna Salihin, Jessica Wongso (kiri), bersama para kuasa hukumnya.
Foto: Antara
Terdakwa kasus pembununan Mirna Salihin, Jessica Wongso (kiri), bersama para kuasa hukumnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saksi yang dihadirkan kuasa hukum Jessica Kumala Wongso kembali dipermasalahkan. Setelah saksi dari Australia sebelumnya, Beng Beng Ong sempat bermasalah dengan visa, kini saksi ahli toksikologi dari Australi, Michael David Robertson diduga merupakan seorang kriminal.

Dalam sidang kasus 'kopi sianida' ke-23 tersebut, JPU Ardito Muwardi menduga orang yang ada dalam artikel di situs http://www.dailymail.uk/article adalah Michael. Pasalnya, dalam situs itu disebutkan telah dikeluarkan perintah penangkapan terhadap Michael Robertson, karena diduga melakukan kerja sama dengan seorang perempuan bernama Christin untuk membunuh suaminya.

"Apakah informasi itu benar? Di Indonesia ada ancaman pidana kepada saksi yang memberikan keterangannya tidak sesuai keahiannya," ujar JPU Ardito dalam sidang yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (21/9).

Menanggapi artikel tersebut, Michael pun menjawab pertanyaan dari jaksa Ardito. Ia membenarkan kalau itu adalah dirinya. Namun, informasi tersebut tidak dapat dibenarkan karena itu hanya ada dalam sebuah situs internet. "Ya itu kisah tentang saya. Tapi, karena itu dari internet saya tidak tahu," ucap Michael.

JPU pun kembali menegaskan pertanyaannya perihal artikel tersebut. Pasalnya artikel itu juga menyebut kalau Michael terlibat kasus pembunuhan di tahun 2000 lalu. Namun, Michael lagi-lagi mengulang jawabannya kalau berita itu tidak dapat dipastikan kebenarannya. "Saya tidak tahu informasi itu karena dari situs internet," kata Michael.

Tak lama, permasalahan itu pun tak dilanjutkan karena JPU menyudahinya. Namun, kata Ardito, pihak JPU akan tetap menilai adanya keterangan tersebut. "Biar kami yang menilai," ujar Ardito.

Salah satu hakim anggota, Hakim Binsar Gultom pun turut menanggapi temuan JPU itu. Binsar tampaknya tertarik untuk menggali lebih dalam temuan itu. "Menarik, apa yang disampaikan jaksa itu. Apakah itu nama ahli yang tercatat di situ?" tanya hakim Binsar kepada Michael.

Michael pun membenarkan sekali lagi kalau itu adalah namanya. Tapi, ia juga menegaskan sekali lagi kalau informasi itu belum tentu kebenarannya. "Saya tidak tahu, tapi itu nama saya," jawab Michael.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement