REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemkot Bandung terus memperluas pemasangan jaringan wifi untuk masyarakat luas. Baru-baru ini, 4.000 masjid di Bandung turut menjadi lokasi pemasangan wifi.
Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Cholil Nafis, mengatakan, wifi merupakan alat yang bisa memberikan jaringan internet ke semua perangkat di area tertentu. Karena itu, dia tidak menampik kehadiran wifi itu akan memberikan akses infomrasi yang luas kepada manusia melalui perangkatnya, termasuk di masjid.
"Bisa mempermudah informasi, misalkan melihat ceramah di YouTube, memperdalam informasi untuk kajian-kajian Islam," kata Cholil kepada Republika, Rabu (21/9).
Dia menekankan, kemudahan mendapatkan informasi yang ditawarkan jaringan internet, merupakan salah satu manfaat paling umum dari pemasangan wifi di masjid-masjid. Masyarakat, ucap Cholil, bisa mengakses berbagai informasi yang mungkin sedang dibutuhkan, termasuk mengetahui perkembangan apa yang sedang terjadi sekarang.
Namun, dia mengingatkan, kehadiran wifi di masjid-masjid selayaknya dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan, terlebih bila sisi baik sudah dimiliki satu sisinya. Cholil menuturkan, pemasangan wifi dan kehadiran internet di masjid-masjid yang tidak bisa terkendali akan memiliki sisi buruk, baik untuk umat Islam maupun masjid sebagai tempat ibadah. "Harus ada pembatasan, aturan waktu pemakaian dan edukasi agar internet itu dipergunakan dengan cermat," ujar Cholil.
Sebelumnya, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengaku, akan menunggu ada tidaknya penyalahgunaan dari pemasangan wifi di 4.000 masjid di Bandung yang memang belum lama dilakukan. Namun, dia berpendapat, kalaupun ada penyalahgunaan, pengguna merupakan pihak yang patut disalahkan dan bukan dari pemasangan wifi itu sendiri.