Rabu 21 Sep 2016 15:23 WIB

Saksi Ahli Jessica Dicurigai Sebagai Kriminal, Otto Berang

Rep: Muhyiddin/ Red: Ilham
Terdakwa kasus pembununan Mirna Salihin, Jessica Wongso (kiri), bersama para kuasa hukumnya Otto Hasibuan (tengah).
Foto: Antara
Terdakwa kasus pembununan Mirna Salihin, Jessica Wongso (kiri), bersama para kuasa hukumnya Otto Hasibuan (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kuasa hukum Jessica Kumala Wongso, Otto Hasibuan tak terima terkait permasalahan saksi ahli yang dihadirkannya, ahli toksikologi Michael David Robertson. Jaksa Penuntut Umum (JPU) menduga saksi asal Australia itu terlibat dalam kasus pembunuhan.

Otto mengatakan, dugaan tersebut tidak berasal dari sumber yang jelas karena hanya berdasarkan link situs di internet, http://www.dailymail.co.uk/news/article-2695348/Infamous-American-Beauty-murder-link-toxicologist-defence-witness-wife-killer-Gerard-Baden-Clay.html.

"Kami akan usut tuntas. Itu kan bapak-nya Mirna (Darmawan Salihin) yang kasih (linknya). Saya enggak tahu kenapa jaksa main langsung percaya saja tanpa verifikasi dulu," kata Otto di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (21/9).

Atas kejadian ini, Otto akan melayangkan protes kepada Kejaksaan Agung terkait sikap JPU tersebut. "Ini pelanggaran. Bagaimana bisa Darmawan Salihin komunikasi dengan jaksa. Ada apa ini? Saya akan protes ke Kejaksaan Agung.  Bagaimana Darmawan bisa ngasih diam-diam ke jaksa. Mana integritas dan kejujuran?" kata Otto.

Otto mengatakan dengan tegas bahwa tidak dibenarkan jika seorang jaksa melakukan hal seperti ini. Sehingga, JPU pun dianggapnya tidak kredibel. "Dokumen itu harusnya diperiksa dulu di pengadilan, divalidasi. Jadi, saya kira pelajaran buat kita semua. Kita enggak boleh bersebrangan dalam menegakan hukum. Karena kalau penegakan hukum yang baik bukan menang-menangan, tapi kebenaran," kata dia.

Kendati demikian, Otto menentukan sikap apakah kasus ini akan dilanjutkan ke tahap lebih lanjut atau tidak. Pasalnya, saat ini Otto lebih memilih untuk fokus pada perkara kliennya. "Kita lihat dulu lah nanti, jangan sampai fokus terpecah. Perkara dulu yang terpenting," ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement