REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan menteri pendidikan Anies Baswedan mengisyaratkan kesiapannya maju menjadi calon gubernur DKI Jakarta. Isyarat itu dia lontarkan saat menerima aspirasi puluhan warga DKI korban penggusuran yang memintanya menjadi penantang calon pejawat (incumbent) Ahok-Djarot.
"Saya ini sering sekali mendapatkan amanat tugas yang tidak direncanakan, saya tidak pernah membayangkan akan tugas a, b, c, dan d," kata dia di kediamannya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (21/9).
Anies mengaku, beberapa partai politik juga melakukan komunikasi dengannya. Namun, ia mengatakan sejauh ini belum ada keputusan maupun kesepakatan terkait pencalonannya sebagai gubernur Ibu Kota. Ia menyerahkan sepenuhnya kepada pimpinan partai politik untuk menentukan siapa yang akan maju menantang calon pejawat.
"Semuanya ada di tangan mereka yang menjadi pimpinan partai politik, biarkan mereka bermusyawarah dan kita tunggu hasilnya. Saya sih menunggu, bukan hanya menunggu, ya kita lihat saja nanti apa keputusan mereka," ujar dia.
Baca juga, PDIP Resmi Usung Ahok-Djarto di Pilgub DKI.
Salah satu warga yang menemui Anies, Mahyidi mengatakan, Anies pantas menjadi orang nomor satu di DKI. Kiprah Anies di kancah nasional maupun internasional sudah teruji. Baik sebagai menteri pendidikan, rektor di universitas besar dan bahkan intelektual muslim. "Kami berharap Pak Anies maju sebagai cagub," ujar Mahyidi.