REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Hujan deras yang terus menerus turun di wilayah Jateng bagian selatan, menyebabkan banjir yang terjadi di wilayah Kabupaten Cilacap bagian barat tidak juga surut. Bahkan pada Rabu (21/9) ketinggian air semakin tinggi, sehingga jumlah pengungsi semakin banyak.
''Hujan deras yang masih saja terjadi sejak Sabtu (17/9) pekan lalu, menyebabkan banjir yang melanda beberapa desa wilayah Cilacap barat menjadi makin tinggi. Bahkan wilayah yang tadinya belum banjir, saat ini ikut terendam air,'' jelas Kepala BPBD Cilacap, Tri Komara, Rabu (21/9).
Meski demikian dia menyebutkan, sejauh ini tidak dilaporkan adanya korban jiwa akibat bencana tersebut. ''Hanya jumlah pengungsi menjadi semakin banyak, dan membutuhkan bantuan penanganan,'' jelasnya.
Dia menyebutkan, wilayah yang tergenang air tersebar di beberapa desa wilayah Kecamatan Kedungreja dan Sidareja. Antara lain, di Desa Gunungreja dan Sidareja yang ketinggian airnya berkisar antara 70-130 sentimeter, serta Desa Sidamulya dan Tinggarjaya dengan ketinggian air 30-60 sentimeter.
Menurutnya, ketinggian air yang paling tinggi terdapat di Desa Gunungreja Kecamatan Sidareja yang mencapai 80 sentimeter. Banjir di wilayah Sidareja, terjadi akibat topografi wilayah yang berupa cekungan. Sedangkan banjir di di wilayah desa Kecamatan Kedungreja, terjadi akibat meluapnya aliran air Sungai Cibereum.
Mengingat kondisi banjir yang masih tinggi tersebut, Tri Komara menyebutkan, ratusan warga saat ini masih mengungsi di empat lokasi pengungsian. Antara lain di aula Koramil Sidareja sebanyak 92 jiwa, Balai Desa Sidareja sebanyak 38 jiwa, pendopo Kecamatan Sidareja sebanyak 31 jiwa, dan di Balai RT 001/RW 05 Desa Sidamulya sebanyak 9 jiwa. ''Total jumlah pengungsi ada sebanyak 44 Kepala Keluarga dengan jumlah 170 jiwa,'' jelasnya.
Untuk itu, Tri Komara menyatakan pihaknya sudah memastikan ketersediaan makanan, obat-obatan dan selimut untuk pengungsi. ''Selain itu, kita juga sudah menyiapkan dapur umum dan tenaga medis di lokasi pengungsian,'' katanya.
Sementara mengenai kondisi cuaca di Jateng selatan, BMKG Cilacap kembali mengeluarkan peringatan dini terkait kondisi cuaca ekstrem Rabu (21/9) siang. Kepala Kelompok Operasional BMKG Cilacap Teguh Wardoyo menyebutkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang, berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Cilacap, Banyumas dan Brebes bagian selatan.
''Kondisi ini berpotensi meluas hingga wilayah Purbalingga, Kebumen, Banjarnegara, Pekalongan bagian Selatan, Wonosobo, Kebumen, Purworwjo bagian Utara, Temanggung dan sekitarnya,'' jelasnya. Mengingat kondisi ini, dia meminta masyarakat tinggal di wilayah-wilayah rawan bencana untuk meningkatkan kewaspadaan.