Rabu 21 Sep 2016 17:40 WIB

Dompet Dhuafa Kirim Tim SAR Banjir Bandang Garut

Rep: Lintar Satria/ Red: Agus Yulianto
Kendaraan dan rumah tersapu banjir bandang Garut.
Foto: netizen
Kendaraan dan rumah tersapu banjir bandang Garut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Enam kecamatan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, terdampak bencana banjir bandang dan longsor. Lokasi banjir dan longsor itu menyebar di Kecamatan Garut, Bayongbong, Pasirwangi, Samarang, Tarogong Kidul, dan Banyuresmi.

"DMC Dompet Dhuafa dan Dompet Dhuafa Jawa Barat mengirimkan Tim SAR untuk membantu pencarian dan penyelamatan korban banjir dan longsor di Kabupaten Garut dan Sumedang," kata Direktur Dompet Dhuafa Imam Rulyawan, Rabu (21/9).

Imam mengatakan, Dompet Dhuafa juga akan membuka dapur umum di wilayah Kabupaten Garut untuk membantu kebutuhan logistik makanan pengungsi. Kata dia, di Kecamatan Tarogong Kidul terjadi banjir bandang yang disebabkan meluapnya Sungai Cimanuk.

Akibatnya, sejumlah bangunan di Jalan Pembangunan atau tepatnya di Kampung Sukapadang, terendam banjir. Bangunan itu di antaranya RSUD Dr Slamet, Mapolsek Tarogong Kidul dan kantor Kecamatan Tarogong Kidul.

Sementara di Kabupaten Sumedang diterjang longsor dan banjir Selasa (20/9) malam. Sedikitnya delapan titik tebing longsor menimbun Jalan Raya Bandung-Cirebon, tepatnya di sekitar kawasan Cadaspangeran, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang. Titik longsor tersebar di wilayah Anjung, Cimareme, Ciherang, Pasirucing, Samoja, Kecamatan Sumedang Selatan. Akibatnya, arus lalu lintas lumpuh total karena jalan tertimbun material longsor dan tidak dapat dilalui kendaraan.

Longsor juga menimbun rumah warga di Lingkungan Cimareme RT 05/11, Kelurahan Pasanggrahan Baru, Sumedang Selatan. Dua orang ditemukan meninggal dunia dan 1 orang diduga masih tertimbun longsoran. Sedangkan di Desa Baginda, Sumedang Selatan, longsor menimbun 1 rumah warga, 1 orang berhasil dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia.

Sementara, banjir setinggi 1,6 meter merendam enam rumah di Dusun Gunung Puyuh, Desa Sukajaya, Kecamatan Sedang Selatan. Akibatnya 6 keluarga dievakuasi dari rumahnya. Sebanyak 296 warga terdampak bencana banjir dan longor di Sumedang untuk sementara diungsikan di HOR Tadjimalela.

Tim penyelamat masih mencari korban yang hilang pada dua kejadian tersebut. Tim Reaksi Cepat BNPB dan BPBD Provinsi Jawa Barat memberikan pendampingan penanganan darurat BPBD Garut dan BPBD Sumedang.

"DMC Dompet Dhuafa dan Dompet Dhuafa Jawa Barat menurunkan tim SAR untuk membantu proses pencarian korban hilang dan penilaian cepat kebutuhan darurat," katanya.

Dinas sosial mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan pengungsi. Masyarakat diimbau untuk waspada terhadap ancaman banjir dan longsor karena hujan diprediksi terus meningkat hingga puncaknya pada Januari 2017.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement