REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago memandang langkah Megawati Soekarnoputri memakaikan jas merah kepada Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam pendaftaran calon Gubernur DKI Jakarta merupakan sebuah bahasa politik.
"Ketika ibu Megawati memakaikan jas merah kepada Ahok, itu merupakan bahasa politik ibu Megawati sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan. Dia ingin menunjukkan PDI Perjuangan adalah partai pengusung utama Ahok-Djarot," kata Pangi dihubungi di Jakarta, Rabu.
Pangi mengatakan pesan yang sampai ke benak publik ketika jas merah dipasangkan langsung Megawati kepada Ahok adalah hegemoni dan pengaruh Megawati menenggelamkan dukungan partai lain. "Sekali lagi ini sinyal sekaligus pesan dari ibu Megawati, bahwa PDIP adalah partai utama pengusung Ahok-Djarot. Sementara Golkar, Hanura dan Nasdem hanya partai pelengkap dukungan," nilai dia.
Pangi menuturkan secara umum tidak mungkin ada "matahari kembar" atau dua partai dominan dalam pencalonan Ahok-Djarot. Sehingga dengan masuknya PDI Perjuangan, maka Hanura, Nasdem dan Golkar tenggelam.
Di sisi lain Pangi memandang masuknya PDI Perjuangan membuat Ahok kian percaya diri. Berbeda halnya ketika Ahok baru mendapatkan dukungan dari Golkar, Hanura dan Nasdem, Ahok dinilai tampak masih gamang dalam pertarungan elektoral.
"Ahok tanpa tandu PDIP adalah sebuah kartu mati. Ahok belakangan menyadari realitas tersebut, itu mengapa kemudian Ahok mencoba 'merayu' ibu Megawati dan akhirnya berhasil menaklukkan hati ibu Megawati," ujar dia.
Baca juga, PDIP Resmi Usung Ahok-Djarot di Pilgub DKI.
Pada hari ini pasangan pejawat calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat mendaftarkan diri ke KPUD DKI Jakarta.
Ahok-Djarot mendaftar dengan didampingi PDI Perjuangan selaku partai pengusung, dan Nasdem, Hanura serta Golkar selaku partai pendukung. Dalam kesempatan tersebut tampak hadir Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang terlihat memakaikan jas merah kepada Ahok.