Rabu 21 Sep 2016 19:29 WIB

Cadas Pangeran Longsor, Ongkos Bus Cirebon – Bandung Melonjak

Rep: lilis/ Red: Budi Raharjo
Alat berat berusaha membuka jalan yang tertutup longsor di daerah Ciherang, Kabupaten Sumedang, Rabu (21/9).
Foto: Republika/Muhammad Fauzi Ridwan
Alat berat berusaha membuka jalan yang tertutup longsor di daerah Ciherang, Kabupaten Sumedang, Rabu (21/9).

REPUBLIKA.CO.ID,CIREBON -- Longsor di jalur Cadas Pangeran membuat biaya perjalanan bus jurusan Cirebon – Bandung membengkak. Karenanya, tarif kepada penumpang pun terpaksa dinaikkan.

"Karena jalur Cadas Pangeran longsor, bus terpaksa harus memutar melewati jalan tol," ujar Sekretaris Organda Cirebon, Karsono, Rabu (21/9). 

Karsono menyatakan, memutarnya bus melalui jalan tol itu menyebabkan biaya yang harus dikeluarkan awak bus meningkat. Selain untuk solar yang lebih banyak, pengeluaran juga digunakan untuk membayar tarif jalan tol. Akibatnya, awak bus terpaksa menaikkan tarif kepada para penumpang, dari yang biasanya Rp 60 ribu per orang menjadi Rp 75 ribu per orang. 

Karsono menambahkan, dengan adanya longsor di kawasan Cadas Pangeran, pihaknya berharap agar Peraturan Gubernur (Pergub) No 24 Tahun 2010 tentang Pengendalian Lalu Lintas Angkutan Barang di Ruas Jalan Cadas Pangeran benar-benar diterapkan. Aturan itu menyatakan hanya truk dengan muatan terberat delapan ton yang boleh melewati ruas Cadas Pangeran.

Namun kenyataannya, banyak truk yang melintasi jalur Cadas Pangeran yang angkutannya melebihi delapan ton. "Longsor di Cadas Pangeran itu tidak hanya karena faktor alam, tapi juga faktor manusia yang tidak mematuhi aturan sehingga konstruksi tanah menjadi rapuh," kata Karsono.

Sementara itu, Kasatlantas Polres Cirebon, AKP Galih Raditya mengungkapkan, pihaknya sudah memasang rambu-rambu imbauan agar semua kendaraan tidak melewati kawasan Cadas Pangeran. Semua kendaraan diminta melewati jalan tol. "Untuk pengguna kendaraan dari Majalengka, bisa melewati tol Cipali melalui Kertajati, dan langsung menuju Bandung," tandas Galih. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement