REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Stok beras yang tersimpan di gudang Bulog Sub Divre Indramayu aman hingga 19 bulan ke depan. Meskipun begitu, penyerapan beras maupun gabah terus dilakukan.
Kasi Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Sub Divre Indramayu M Ikhwan Karim menyebutkan, kebutuhan alokasi beras untuk masyarakat sejahtera (rastra) di Kabupaten Indramayu mencapai 2.610 ton per bulan. Sedangkan, stok beras yang tersimpan di gudang Bulog saat ini bisa mencukupi kebutuhan hingga 19 bulan ke depan.
"Masyarakat tidak perlu khawatir," ujar Ikhwan saat ditemui Republika.co.id di ruang kerjanya, Rabu (21/9).
Dengan banyaknya stok beras tersebut, maka Bulog Sub Divre Indramayu melakukan program movreg (pengiriman ke daerah lain di Jabar) maupun movnas (pengiriman ke darah lain di Indonesia). Selain untuk membantu daerah-daerah lain yang kekurangan stok beras, program itu juga dimaksudkan untuk mencegah agar stok beras tidak tersimpan terlalu lama di dalam gudang, yang bisa berakibat menurunnya kualitas beras.
Adapun program movnas yang sedang dilakukan dan akan terus dilakukan itu sebanyak 11 ribu ton beras. Daerah yang menjadi sasaran movnas tersebut, yakni Sumatera Utara, Aceh dan Kepulauan Riau.
Sedangkan, dalam program movreg, Bulog Indramayu mengirimkan beras sebanyak 3.000 ton. Beras tersebut dikirim ke Bandung maupun Cianjur.
Sementara itu, ketika ditanyakan mengenai pencapaian target prognosa Bulog Sub Divre Indramayu, Ikhwan menyebutkan hingga Selasa (20/9) telah tercapai 73.248 ton setara beras. Sedangkan, target prognosa pada tahun ini mencapai 80 ribu ton setara beras.
Selain menyerap beras, Bulog Sub Divre Indramayu juga berhasil menyerap gabah kering giling (GKG) sebanyak 5.340 ton. Jika disetarakan dengan beras, maka 5.340 ton GKG itu sama dengan 3.390 ton setara beras. Itu berarti, total penyerapan Bulog Indramayu sudah mencapai sekitar 76.638 ton setara beras.