REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Seorang pria dilaporkan melakukan penyerangan di kedutaan Israel di Turki, Rabu (21/9). Ia dikatakan berupaya menyerbu ke dalam bangunan kantor dengan membawa pisau. Pria tersebut diamankan petugas dengan cara menembaknya. Ia dilaporkan mengalami luka dan ditahan.

Menurut keterangan dari kantor gubernur Ankara, motif serangan yang dilakukan tersangka karena latar belakang kejiwaan yang ia miliki. Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa pria itu terkait dengan kelompok ekstremis, hingga organisasi teroris apapun.

"Tersangka nampaknya memiliki mental yang tidak stabil. Tidak ada keterkaitan dirinya untuk setiap organisasi," ujar keterangan dari kanotr gubernur Ankara, dilansir //BBC//, Rabu (21/9).

Kantor berita Pemerintah Turki, //Anadolu// melaporkan penyerang membawa pisau yang dibungkus kertas koran dan mengacungkannya kepada petugas keamanan. Petugas akhirnya melepaskan tembangan, setelah peringatan yang telah diberikan diabaikan.

Sebelumnya, beberapa kedutaan besar negara-negara di Ibu Kota Turki telah ditutup terkait adanya kemungkinan serangan kelompok militan. Turki dalam beberapa tahun terakhir telah dilanda serangan yang diduga berasal dari Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) hingga kelompok Kurdi.

Ikuti Whatsapp Channel Republika