REPUBLIKA.CO.ID, ALEPPO - Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan siap melanjutkan pengiriman bantuan ke Suriah. Sebelumnya, serangan terhadap konvoi bantuan kemanusiaan yang menewaskan 20 orang membuat pengiriman bantuan terpaksa dihentikan.
"Persiapan konvoi telah dilakukan dan kami siap memberikan bantuan ke daerah terkepung dan sulit dijangkau, sesegera mungkin," ujar juru bicara Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), Jens Laerke pada sebuah pernyataan, Rabu (21/9), dilansir dari Aljazirah.
Laerke menegaskan, PBB memberikan bantuan berkelanjutan tanpa hambatan akses ke semua daerah di Suriah yang membutuhkan. Bantuan pertama akan diberikan pada Kamis (22/9), namun belum ditentukan ke daerah mana.
Pengumuman OCHA tersebut diberikan tak lama setelah Amerika Serikat (AS) dan Rusia melakukan gencatan sejata. Selain itu, PBB juga mengadakan pertemuan untuk membahas krisis situasi di negara tersebut.
AS dan Rusia sempat menegoisasikan rencana gencatan senjata kedua, tetapi Suriah mengakhiri gencatan senjata yang sedang dilakukan, menyusul serangan AS terhadap pos tentara Suriah.
Tak lama setelah gencatan senjata berakhir, konvoi bantuan kemanusiaan PBB terkena serangan udara. Pemerintah AS menuduh Rusia yang melakukannya, sebagai sekutu utama Presiden Suriah Bashar al-Assad.