Kamis 22 Sep 2016 14:47 WIB

Mundur dari PDIP, Boy Sadikin Gabung ke Sandiaga

Surat Pengunduran Diri Boy  Sadikin
Foto: Netizen
Surat Pengunduran Diri Boy Sadikin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Boy Sadikin mengundurkan diri sebagai anggota partai berlambang kepala banteng moncong putih dan memilih bergabung dengan tim kandidat calon gubernur (cagub) DKI Jakarta, Sandiaga Uno, pada Pilkada DKI Jakarta 2017. 

“Pak Boy Sadikin tidak bergabung dengan pejawat (incumbent) dan pak Boy bersedia masuk dalam tim kami. kami belum memutuskan titik kumpul dan tentunya kami bakal memberikan informasi detail," kata Sandiaga, di Posko Pemenangan Sandiaga Uno di kawasan Melawai, Jakarta, Kamis (22/9).

Sandiaga mengatakan, dia bersama Boy Sadikin, pada Rabu sore (21/9) bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Boy adalah mantan Ketua DPD PDIP DKI Jakarta. Dia mengundurkan diri dari PDIP lantaran kecewa partainya mengusung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai cagub DKI Jakarta.

Kepada Antara, Boy membenarkan surat pengunduran dirinya yang ditujukan kepada Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri pada 21 September 2016. “Saya tidak suka sama Ahok bukan karena SARA, karena Ahok etnis Tionghoa dan Kristen, tapi karena kepribadiannya yang suka memarahi PNS seakan paling benar. Pembuat SARA itu Ahok sendiri," kata Boy.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement