Kamis 22 Sep 2016 18:47 WIB

Mensos Kunjungi Korban Longsor di GOR Tajimalela Sumedang

Rep: Kabul Astuti/ Red: Andi Nur Aminah
Penduduk dari lokasi longsor berkumpul di pengungsian, di GOR Tadjimalela, Kabupaten Sumedang, Rabu (21/9)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Penduduk dari lokasi longsor berkumpul di pengungsian, di GOR Tadjimalela, Kabupaten Sumedang, Rabu (21/9)

REPUBLIKA.CO.ID, SUMEDANG -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengunjungi kondisi ratusan pengungsi korban bencana longsor di GOR Tajimalela, Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Menteri Sosial juga menyampaikan bela sungkawa dan menyerahkan bantuan uang tunai kepada ahli waris korban meninggal dunia senilai masing-masing Rp 15 juta.

Bupati Sumedang, Eka Setiawan, melaporkan, jumlah pengungsi korban bencana longsor yang ditampung di GOR Tajimalela sebanyak 730 orang. Usianya mulai dari anak kecil, dewasa, hingga lansia. "Kami sampaikan yang ditampung di GOR Tajimalela jumlahnya 730 orang. Bisa bertambah, bisa berkurang, tergantung situasi," kata Eka Setiawan, Kamis (22/9).

Para pengungsi sudah mendapatkan perlengkapan mandi dan logistik makanan, namun masih kekurangan pakaian dalam dan pakaian anak-anak. Tampak di lokasi pengungsian, ratusan anak diminta menggambar dan mewarnai untuk mengurangi trauma.

Menteri Sosial Khofifah mengatakan, pemerintah akan mencarikan format relokasi bagi korban bencana. Kurang lebih ada seratus kepala keluarga yang permukimannya rawan dan rentan terhadap kemungkinan bencana longsor. Khofifah dalam kunjungannya sempat menanyakan kepada para pengungsi yang rumahnya rusak parah terkena dampak longsor. Rata-rata mereka memilih pindah ke tempat yang lebih aman.

"Kalau mereka memang sudah melihat kerawanan dan kerentanan di tempat yang mereka huni sekarang dan ingin pindah di tempat aman, maka proses relokasi menjadi opsi strategis," kata Khofifah.

Untuk mekanisme relokasi, nantinya pemerintah pusat akan menyerahkan lahan kepada pemerintah kabupaten untuk didirikan hunian baru. Proses pengadaan rumah akan dicarikan lewat dana APBD Provinsi Jawa Barat provensi. Khofifah menyatakan sudah berkomunikasi dengan Kementerian PU-PR untuk menyiapkan lahan. Mekanisme yang sama juga berlaku di Kabupaten Garut, yang terkena bencana banjir bandang.

Mensos juga memastikan tercukupinya kebutuhan logistik dapur umum bagi para pengungsi, adanya trauma healing, serta trauma konseling bagi anak-anak korban bencana. "Inilah penguatan dari tagana psikososial yang baru kita luncurkan Sabtu (17/9) di Balikpapan. Ada 320-an tagana yang punya skill khusus," imbuh Khofifah.

Selain itu, Kemensos menyampaikan sangtunan kematian bagi warga yang meninggal dan sudah teridentifikasi ahli warisnya. Korban meninggal akibat bencana longsor di Kab Sumedang pada Selasa (20/9) sebanyak empat orang. Tiga orang berasal dari Desa Ciherang, sedangkan satu korban dari Desa Citengah. Kerusakan material yang dikategorikan rusak parah sebanyak 38 rumah di Desa Ciherang, Sumedang Selatan.

Ratusan warga mengungsi di tempat pengungsian di GOR Tajimalela pasca bencana longsor di Desa Ciherang, Sumedang Selatan. Longsor yang sempat menimbun beberapa titik jalur Cadas Pangeran Sumedang ini masih mengancam ratusan rumah warga di Desa Ciherang. Akibat bencana tersebut, para pengungsi mengaku trauma kembali ke rumah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement