Kamis 22 Sep 2016 19:34 WIB

Senyuman Bocah Korban Longsor di Pengungsian

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah polwan menghibur anak-anak di tempat pengungsian korban longsor, di GOR Tadjimalela, Kabupaten Sumedang, Rabu (21/9)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Sejumlah polwan menghibur anak-anak di tempat pengungsian korban longsor, di GOR Tadjimalela, Kabupaten Sumedang, Rabu (21/9)

REPUBLIKA.CO.ID, SUMEDANG -- Dunia anak memang lekat dengan keceriaan. Kadang tak peduli dengan kondisi apapun, tawa dan canda lepas, selalu saja menyeruak. Tak terkecuali saat mereka berada di barak-barak atau tempat pengungsian.

Anak-anak korban bencana longsor di Kabupaten Sumedang terlihat antusias mengikuti instruksi para relawan untuk bernyanyi bersama. Meskipun mereka bernyanyi bukan di rumah yang nyaman atau di taman indah tempat bermain yang layak. Meski di tempat pengungsian seperti GOR Tajimalela, keceriaan di wajah para anak-anak korban bencana tetap saja terlukis.

Sesekali senyuman merekah dari wajah-wajah yang masih polos. Sesekali juga suara-suara nyanyian menggelegar di tempat pengungsian. Kegembiraan mereka pun tak bisa tersembunyi saat mendapat alat-alat untuk menggambar. Perlahan tapi pasti dengan teliti, anak-anak itu mulai menggambar. Ada yang menggambar pemandangan Gunung, sawah dan rumah yang merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari mereka.

Anak-anak yang menjadi korban bencana longsor sengaja diajak aktif bergerak, entah itu dengan bernyanyi atau menggambar. Itu dilakukan sebagai upaya agar mereka bisa sedikit mengurangi rasa trauma atas kejadian longsor, Selasa (20/9).

Ninda Amelia dari Satuan Karya (Saka) Bhayangkara Sumedang Utara mengatakan upaya memberikan hiburan kepada anak-anak bertujuan agar mereka bisa sedikit terkurangi beban trauma. "Kita datang mengajak mereka bernyanyi, memberikan hadiah agar pikiran mereka bisa terkurangi dari trauma akibat longsor yang terjadi," ungkapnya, Kamis (22/9).

Dia menuturkan, pihaknya rutin melakukan kegiatan bakti sosial termasuk saat bencana longsor terjadi. Menurutnya, anak-anak diajak untuk gembira dan bersenang-senang selama berada di pengungsian.

Sebelumnya, Anak-anak korban tanah longsor yang terjadi Selasa (20/9) malam di jalur Cadas Pangeran, Kabupaten Sumedang khususnya di Dusun Cimareme dan Dusun Cijolang, Kecamatan Sumedang Selatan diberikan trauma healing agar kondisi mereka lebih baik.  Sony Sonjaya, Koordinator Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Sumedang mengatakan pihaknya melakukan upaya trauma healing kepada anak-anak yang menjadi korban bencana longsor.

"Kami sedikit menghibur anak-anak dan memotivasi mereka atas bencana yang dialami," ujarnya kepada Republika.co.id di GOR Tajimalela, Kabupaten Sumedang, Kamis (22/9).

Menurutnya, trauma healing yang dilakukan dengan melaksanakan kegiatan yang menghibur untuk anak-anak dan memberikan pendidikan kepada mereka yang hendak ujian di tingkat SD. Ia menuturkan, selain di GOR Tajimalela, pengungsi yang diberikan trauma Healing oleh PKH berada di wilayah desa Sukajaya, Kecamatan Sumedang Selatan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement