Kamis 22 Sep 2016 20:36 WIB

BMKG Pastikan Pengaruh La Nina Belum Menguat

Rep: Dian Erika Nugrahaeny / Red: Yudha Manggala P Putra
La Nina. Ilustrasi
Foto: The Guardian
La Nina. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Sub Bidang Informasi Badan Meteorologi, Kliamtologi dan Geofisika (BMKG), Harry Tirto Djatmiko, mengatakan pengaruh La Nina belum tampak hingga saat ini. Fenomena hujan lebat yang terjadi beberapa hari terakhir bukan disebabkan menguatnya La Nina.

"Status La Nina saat ini masih dalam kondisi netral hingga lemah. Dengan begitu, belum ada pengaruh terhadap kondisi umum cuaca di Indonesia," ujar Harry kepada Republika.co.id di Jakarta, Kamis (22/9).

Pihaknya belum dapat memastikan kapan penguatan La Nina akan terjadi. Status La Nina diperkiraan masih tetap lemah sepanjang September.

Harry melanjutkan , pada tiga hari mendatang wilayah Indonesia diprediksi mengalami hujan lebat dan angin kencang. Kondisi cuaca tersebut diprediksi terjadi di Jawa, Sumatera, Bali, Kalimantan dan Sulawesi. Adanya potensi hujan lebat diperkirakan memberi dampak kepada gelombang tinggi di laut.

"Bagi pengguna dan operator jasa transportasi laut, nelayan dan masyarakat yang berlibur ke wilayah pesisir diimbau untuk mewaspadai potensi gelombang laut tinggi dengan ketinggian antara 2,5 - 4,0 meter di Laut Andaman, Perairan utara dan barat Aceh, Perairan barat Kepulauan Simeulue hingga Kepulauan Mentawai, Perairan Bengkulu - Kepulauan Enggano, Perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Jawa hingga NTB, Selat Bali bagian selatan, Selat Lombok bagian selatan, Samudra Hindia barat Sumatera hingga selatan NTB," jelasnya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement