REPUBLIKA.CO.ID, CHARLOTTE -- Seorang pria yang terkena tembakan dalam kerusuhan di Kota Charlotte, Carolina Utara, meninggal dunia pada Kamis (22/9). Kerusuhan yang telah memasuki malam ketiga ini dipicu oleh kematian pria kulit hitam, Keith Scott oleh polisi pada Selasa (20/9).
Kepala Polisi Kota, Kerr Putney mengatakan pria yang identitasnya masih disembunyikan tersebut awalnya terkena tembakan di tengah kerusuhan. Namun pada Kamis sore, pria itu dikabarkan tewas.
Kerusuhan dengan cepat berpindah ke pusat kota. Demonstran memulainya dengan damai namun berubah ricuh saat polisi antihuru-hara tiba. "Ketika itu semua baik-baik saja. Saya tidak tahu kenapa bisa terjadi kerusuhan. Dalam waktu lima menit ketegangan meningkat," ujar Eddie Thomas, saksi mata, dikutip dari The Guardian.
Polisi menembakkan beberapa kali gas air mata ke arah demonstran. Menurutnya, senjata yang dipakai polisi tidak terlalu mematikan, seperti gas air mata dan bola merica.
Namun saksi mata lainnya, Jimmy James Tyson mengatakan polisi juga menggunakan senapan. Satu pria yang tertembak dan tewas diduga ditembak oleh polisi dalam jarak dekat dengan peluru karet. "Saya melihat polisi menembak pria dari jarak dekat dengan mata saya sendiri," ujarnya.
Pihak berwenang akan meminta bantuan dari luar untuk mempersiapkan demonstrasi lanjutan. Gubernur Pat McCrory mengumumkan Charlotte dalam keadaan darurat.