Jumat 23 Sep 2016 08:59 WIB

JK Buka Kampanye Pencalonan Indonesia sebagai Anggota DK PBB

Dewan Keamanan PBB
Dewan Keamanan PBB

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Wakil Presiden M Jusuf Kalla secara langsung memimpin kampanye pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa periode 2019-2020. Pecanangan secara resmi kampanye pencalonan Indonesia tersebut ditandai dengan pemukulan gong oleh Wapres Jusuf Kala di gedung markas PBB di New York Amerika Serikat, Kamis (22/9) malam.

Acara yang dikemas dalam resepsi dan pagelaran seni budaya Indinesia tersebut dihadiri oleh ratusan dplomat asing serta ketua Komisi I DPR Abdul Haris. Wapres menjelaskan saingan utama Indonesia adalah Maladewa. Ia yakin Indonesia memiliki peluang menang lebih besar. "Dukungan dari negara-negara lain sudah sangat banyak tapi tetap harus digalang terus," kata Wapres.

Sebelumnya Menlu Retno Marsudi menegaskan Indonesia secara serius melakukan kampanye pencalonan sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Retno juga selalu mengutarakan untuk jadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, Indonesia mengusung tema 'The True Partner for World Peace'.

"Karena kalau kita bicara mengenai diplomasi Indonesia, maka Indonesia sebagai agen perdamaian dunia itu sudah kental. Jadi kita main banyak untuk isu democracy. Bali Democracy Forum itu sudah merupakan satu kegiatan mendunia. Jadi kontribusi Indonesia untuk menyebarkan value democracy itu sudah sangat diakui," kata Retno.

Dalam Dewan Keamanan PBB memang ada dua jenis anggota, tetap dan tidak tetap. Anggota tetap terdiri atas Amerika Serikat, Britania Raya, Tiongkok, Prancis, dan Rusia yang jadi kekuatan utama Blok Sekutu dalam perang dunia II.

Sementara, anggota tidak tetap digilir dengan sistem voting. Indonesia sudah tiga kali menjadi anggota tidak tetap Dewan Kemanan PBB, yaitu pada 1973-1974, 1995-1996, dan 2007-2008.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement