Jumat 23 Sep 2016 09:16 WIB

Bocah Tiga Tahun Bertahan Tiga Hari di Hutan Siberia

Rep: Fira Nursya'bani/Crystal Liestia Purnama/ Red: Ani Nursalikah
Bocah tiga tahun Tserin Dopchut tersesat di hutan Siberia selama tiga hari. Saat ditemukan kondisinya kelelahan.
Foto: Tuva government/BBC
Bocah tiga tahun Tserin Dopchut tersesat di hutan Siberia selama tiga hari. Saat ditemukan kondisinya kelelahan.

REPUBLIKA.CO.ID, SIBERIA -- Seorang anak berusia tiga tahun mampu bertahan hidup selama 72 jam di sebuah hutan di wilayah terpencil Rusia di Siberia. Padahal, daerah tersebut dikenal sebagai kawasan yang penuh dengan beruang dan serigala.

Bocah laki-laki itu bernama Tserin Dopchut. Saat tersesat dia hanya memiliki sepotong coklat di kantongnya. Dia tidur di tempat tidur darurat kering di bawah pohon larch.

BBC melaporkan, Dopchut diduga berlari mengejar seekor anak anjing hingga tak terasa dia memasuki hutan. Sang nenek buyut yang menjaga Dopchut tak mengetahui cucunya itu berjalan sendiri ke dalam hutan yang berada di kawasan Tuva.

Hilangnya Dopchut menimbulkan kekhawatiran banyak pihak. Karena selain dia tak membawa bekal makanan yang cukup, juga tidak mengenakan pakaian yang cocok untuk bertahan dari udara dingin pada malam hari. Pencarian darat dan udara pun diluncurkan untuk menemukan anak itu.

Tim penyelamat harus menerjang dinginnya udara, ancaman binatang buas dan bahaya jatuh ke sungai yang berarus deras di wilayah seluas kurang lebih 120 kilometer itu selama tiga hari, sebelum Tserin akhirnya diselamatkan oleh pamannya.

Kepala Badan Pertahanan Sipil dan Darurat Tyva, Ayas Saryglar mengatakan kepada Siberia Times, situasi tersebut sangat berbahaya. Arus Sungai Mynas sangat deras dan dingin, jika terjatuh dia pasti meninggal dunia,” katanya.

"Ada serigala dan beruang di hutan. Beruang sedang menggemukkan diri untuk musim dingin. Mereka bisa menyerang apa saja yang bergerak. Selain itu, saat siang udara hangat, namun saat malam udara membekukan. Jika dia hilang saat siang berarti dia tidak mengenakan pakaian hangat, hanya kemeja dan sepatu tanpa jaket," ujarnya.

Ketika ditemukan, Tserin dalam kondisi sangat lelah dan kelaparan. Namun menakjubkan, kondisi kesehatan dia masih prima.

Petugas lain mengatakan kepada media setempat, bocah tersebut diselamatkan setelah dia mengenali suara pamannya yang memanggil namanya. Setelah dipeluk, pertanyaan pertamanya adalah apakah mainan mobilnya baik-baik saja.

Para penyelamat memuji inisiatif Dopchut yang menemukan tempat kering di bawah pohon larch dan tidur di antara akarnya.

"Seluruh desa menggelar pesta merayakan keselamatannya," ujar pemimpin setempat Sholban Kara-Ool.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement