REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), KH Masdar Farid Masudi mengimbau agar masjid dibebaskan dari kepentingan politik merebut kekuasaan. Hal tersebut sudah menjadi kesepakatan yang perlu diteguhkan kembali.
Imbauan tersebut menanggapi tensi politik Pilkada DKI Jakarta yang cukup memanas. Masjid dijadikan alat berdakwah yang cenderung mengarah kepada SARA. “Masjid , tempat beribadah tidak boleh menjadi tempat provokasi politik,” kata Masdar saat dihubungi republika.co.id, Jumat (23/9).
Masdar menuturkan, jika hal ini dibiarkan maka akan sangat berbahaya karena akan menimbulkan kebencian. Dakwah yang disampaikan di masjid, Masdar mengimbau agar tidak menyudutkan calon atau golongan tertentu.
Masdar tidak melarang dakwah tentang kepemimpinan dilakukan di masjid. Menurutnya, membicarakan kepemimpinan di masjid tidak menjadi persoalan jika bersifat tentang prinsip keadilan. “Kalau keadilannya yang menjadi acuan itu gak masalah,” ujarnya.
Para da’i, lanjutnya, juga diperbolehkan berdakwah di masjid tentang politik kemanusiaan. Hal itu juga sudah lama menjadi kesepakatan bersama dan seharusnya konsisten dilaksanakan.