Jumat 23 Sep 2016 20:21 WIB

Pelayanan BPJS Tenaga Kerja Raih Penghargaan Internasional

Warga mengikuti mudik bareng Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan di lapangan eks Bandara Kemayoran, Jakarta, Sabtu (2/7)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Warga mengikuti mudik bareng Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan di lapangan eks Bandara Kemayoran, Jakarta, Sabtu (2/7)

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- BPJS Ketenagakerjaan (BPJSTK) kembali meraih penghargaan dari ASEAN Social Security Association (ASSA) pada kategori Customer Service dalam perhelatan '33rd ASSA Board Meeting and Conference' yang digelar di Manila. Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto mengatakan ASSA mengapresiasi peningkatan kualitas pelayanan BPJSTK dalam bentuk penambahan akses elektronis, digitalisasi layanan dan peningkatan kualitas infrastruktur melalui kerjasama dengan mitra strategis.

Pemanfaatan layanan digital seperti BPJSTK Mobile untuk transparansi pengelolaan dana dan fitur pengaduan peserta juga diapresiasi. ASSA Board memandang inisiatif peningkatan layanan kepada seluruh pekerja baik formal maupun informal ini merupakan praktik baik yang perlu dicontoh oleh organisasi jaminan sosial lain di ASEAN dalam mewujudkan komitmen memberikan pelayanan terbaik kepada pesertanya.

 

“Penghargaan ini merupakan suatu kebanggaan bagi kami sekaligus juga merupakan cambuk bagi kami untuk terus meningkatkan kualitas kami dari berbagai lini, seperti operasional, layanan dan program serta manfaat dari Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di Indonesia," ujar dia.

Agus menyerukan kepada semua anggota ASSA untuk memperhatikan pekerja sektor informal yang saat ini belum mendapatkan akses jaminan sosial ketenagakerjaan karena dipahami sebagian besar pekerja informal adalah low income atau bisa dikategorikan sebagai pekerja miskin yang penapatannya hanya cukup untuk membiayai kebutuhan hidup sehari saja. Kebutuhan akan jaminan sosial belum menjadi prioritas bagi pekerja informal miskin.

Agus memperkenalkan inovasi sosial untuk membantu membiayai pembayaran iuran bagi pekerja informal miskin. Inovasi sosial ini merupakan alternatif pembiayaan bagi pekerja miskin untuk mendapatkan akses jaminan sosial yang mungkin bisa diterapkan di negara lain. Dalam inovasi sosial ini peran aktif masyarakat digerakkan secara massif untuk  memberikan  kepedulian, kebersamaan dan empati kepada pekerja informal miskin.

Inovasi sosial ini diperkenalkan dengan skema GN Lingkaran (Gerakan Nasional Peduli Perlindungan Pekerja Rentan) yaitu sebuah gerakan sosial yang mengajak korporasi maupun individu untuk turun tangan membantu para pekerja rentan yang tidak mampu membiayai sendiri iuran jaminan sosial karena penghasilan yang rendah.

ASSA merupakan sebuah organisasi yang menaungi 19 organisasi Jaminan Sosial di 10 negara ASEAN, termasuk diantaranya CPF Board dari Singapura, EPF dan SOCSO dari Malaysia, PhilHealth dan Social Security System dari Filipina ataupun Vietnam Social Security dari Vietnam.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement