Sabtu 24 Sep 2016 05:25 WIB

Lawan Cina dan Pakistan, India Beli 36 Jet Rafale

Jet tempur Rafale
Foto: AP
Jet tempur Rafale

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- India menandatangani kesepakatan pembelian 36 pesawat tempur Rafale dengan Prancis senilai 8,7 miliar dolar AS. Ini adalah pembelian pesawat tempur terbesar India dalam dua dekade terakhir yang sekaligus sebagai upaya Perdana Menteri Narendra Modi memperkuat armada tempurnya yang sudah menua.

Kekuatan angkatan udara India dipangkas menjadi 33 skuadron, padahal butuh 45 skuadron untuk menghadapi Cina yang mulai bersengketa di perbatasan India-China, dan Pakistan.

Menteri Pertahanan Prancis Jean-Yves Le Drian menandatangani kesepakatan itu dengan mitranya dari India, Manohar Parrikar di New Delh. Hal itu, mengakhiri pembahasan selama 18 bulan menyangkut syarat-syarat perjanjian antara New Delhi dan perusahaan dirgantara Prancis, Dassault Aviation.

Angkatan udara India sudah lama mengeluhkan adanya kesenjangan besar kekuatan tempur udara India dengan Cina dan Pakistan. Selama ini armada tempur India terdiri dari wahana tempur buatan Rusia dan lokal yang sudah menua.

India aslinya mengganjar Dassault dengan pesanan 126 jet tempur Rafale pada 2012 setelah jet tempur generasi keempat bermesin ganda itu memenangkan persaingan dari lawan-lawannya. Namun pembahasan itu seketika terhenti.

Modi yang bersumpah akan memoderniasi angkatan bersenjata India dengan anggaran belanja 150 miliar dolar AS, secara personal ikut campur dalam persetujuan pemesanan pesawat dalam jumlah lebih sedikit, 36 unit, sehingga menyemangati angkatan udara India.

Rafale-Rafale pertama yang siap terbang diperkirakan tiba di India sampai 2019 dan India akan memiliki 36 Rafale dalam kurun enam tahun, demikian Antara News.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement